Tingkat diskriminasi dan penganiayaan
terhadap orang Kristen diperkirakan akan meningkat pada tahun 2017, khususnya
di negara-negara dengan mayoritas keyakinan ataupun ideologi tertentu, dimana sejak
lama penganiayaan terhadap umat Kristen baik dari pemerintah dan militan terus meningkat.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah
laporan terbaru dari Release International, sebuah organisasi yang membantu
orang Kristen yang mengalami penganiayaan diseluruh dunia. Release
International mengatakan tingkatpenganiayaan itu kemungkinan akan terjadi di Timur Tengah, Nigeria, Pakistan, Iran, China dan India tahun depan.
Di Timur Tengah, gerombolan teroris
ISIS akan melanjutkan serangan terhadap orang Kristen, khususnya di Suriah dan Irak
yang saat ini masih dilanda perang. Bahkan di wilayah Kurdistan, di mana hampir
2 juta orang pengungsi berada kemungkinan akan menjadi perhatian khusus bagi dunia internasional.
Sementara itu di Nigeria,
penganiayaan terhadap umat Kristen yang dilakukan oleh gerombolan teroris Boko
Haram dinilai akan terus berlanjut dan bahkan meningkat. Meskipun militer
pemerintah sudah bergerak maju untuk melawan, namun ancaman para kelompok Fulani yang telah ber-baiat kepada ISIS akan terus berlanjut.
Di Pakistan, undang-undang
penghujatan saat ini sedang disalahgunakan untuk menganiaya orang Kristen, yang
dipandang sebagai "warga kelas tiga." Seorang mitra Release International
mengatakan tahun mendatang mengatakan akan lebih banyak diskriminasi, konversi
paksa dan kawin paksa bagi orang percaya. Begitupun di China dan India,
kemungkinan tingkat diskriminasi akan terjadi lagi.
Kepala Eksekutif Release International, Paul Robinson mengatakan bahwa laporan ini sebagai "wake-up call" bagi orang Kristen untuk memberikan dukungan kuat bagi orang percaya yang mengalami aniaya. "2017 tampaknya akan menjadi tahun yang keras bagi banyak orang Kristen, di bawah rezim otoriter dan di tangan militan. Laporan kami tentang tren kemungkinan penganiayaan pada 2017 adalah panggilan agar kita bangun untuk berdoa dan memberikan dukungan praktis untuk keluarga kami dianiaya ke tingkat yang baru." Tutupnya.