Film ‘Moana’ Ingatkan Umat Kristen Soal Iman dan Identitas Diri
Sumber: Gospelherald.com

Entertainment / 22 December 2016

Kalangan Sendiri

Film ‘Moana’ Ingatkan Umat Kristen Soal Iman dan Identitas Diri

Lori Official Writer
6118

Film garapan Disney Studio ini berhasil menduduki posisi tertinggi box office beberapa minggu belakangan ini. Tak heran memang karena baik secara konten dan animasi, Moana tidak mengecewakan penontonnya.

Moana adalah film yang dihias dengan adegan-adegan yang menakjubkan, musik yang indah dan pemandangan yang indah. Secara narasi, film ini berbicara soal kisah kosmologi kuno kaum Polynesian yang tinggal di sebuah pulau bernama Pulau Dewi Te Fiti yang mampu menciptakan segala kehidupan. Karena itu jangan heran jika banyak hal tentang kepercayaan kuno dan okultisme yang bertentangan dengan keyakinan Kristiani banyak ditampilkan di dalam film ini.

Moana mungkin tampil seperti film fantasi atau animasi keluarga yang seolah-olah tidak masuk akal. Tetapi ketika Anda melihat jauh lebih dekat, film ini tetap memiliki poin positif, seperti mengajarkan tentang menghargai persahabatan, kesetiaan dan pengorbanan diri, keluarga dan pesan kuat soal kepercayaan.

Sebagai pemeran utama, Moana digambarkan sebagai sosok wanita yang percaya diri, tangguh dan pantang menyerah. Karakter inilah yang menjadi pesan positif yang berusaha disampaikan. Bahwa kita memerlukan iman lebih dari apapun. Kita tidak harus percaya pada diri sendiri, tetapi meletakkan kepercayaan kepada Tuhan saja. Seperti dikatakan dalam Yohanes 15: 5, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Meskipun film ini menampilkan banyak karakter yang menaruh iman mereka pada hal-hal yang salah, seperti dewa-dewa palsu, sihir, dan kekuatan magis. Satu hal yang pasti, film ini mengajarkan bahwa mereka masih tetap memiliki iman, karakter yang kuat dan keberanian. Seperti halnya dengan Muai si pemeran manusia setengah dewa yang begitu percaya diri dengan identitasnya sebagai sang pahlawan manusia. Maui mendefinisikan dirinya sesuai dengan karakternya.  Hal ini mengingatkan kita untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya.

Sisi lain dari film ini juga berbicara soal bagaimana kisah Maui yang ditinggalkan oleh keluarganya sejak kecil hingga akhirnya ditemukan oleh para dewa. Kita bisa menarik pesan positif dari hal ini bahwa setiap kita yang merasa ditinggalkan dan sendiri hanya perlu mencari Tuhan dan Dia akan menemukan kita dan merangkul kita dalam tangan kasih-Nya. Ketika kita menemukan Tuhan, Dia juga akan menemukan kita.

Untuk tontonan di liburan tahun ini, Moana masih bisa jadi pilihan referensi yang bagus. Tapi Anda tetap perlu berhati-hati jika menontonnya bersama dengan anak-anak atau remaja. Bila perlu berikan pemahaman yang baik kepada mereka tentang berbagai macam adegan yang tidak sesuai dengan keyakinan Kristen sehingga sisi negatif yang ditampilkan film ini tidakmembawa dampak buruk atas anak-anak Anda.

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami