Paus
Fransiskus menyampaikan permohonan untuk menghentikan aksi brutal serangan bom
di Aleppo kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Pernyataan ini disampaikan oleh
Kardinal Vatikan Uskup Agung Mario Zenari, yang menjabat sebagai Duta Vatikan
untuk Suriah. Pertemuannya dengan Presiden Assad kabarnya sudah dihelat pada 12 Desember 2016 lalu.
Vatikan
melaporkan, Paus meminta Presiden Assad agar pemerintah melindungi warga sipil dan
perang yang masih terus bergejolak di kota Aleppo bisa segera dihentikan. “Atas
nama Kardinal Vatikan Uskup Agung Mario Zenari, Bapa Suci berusaha menunjukkan tanda
kasih sayang bagi orang-orang Suriah, yang beberapa tahun belakangan ini sudah dicoba,” tulis dalam pernyataan tersebut.
Dalam surat
yang dikirim, Paus Fransiskus juga menyatakan seruannya kepada Presiden Assad dan
masyarakat Internasional untuk mengakhiri kekerasan dan perdamaian atas permusuhan,
mengutuki segala bentuk ekstrimisme dan terorisme dalam bentuk apapun, dan
mendorong presiden untuk memastikan bahwa hukum humaniter Internasional sepenuhnya
dihormati berkaitan dengan perlindungan warga sipil dan akses bantuan kemanusiaan.
Namun pada
saat yang sama, pasukan pemerintah Suriah mengumumkan bahwa kelompok teroris tengah mengontrol wilayah bagian Timur Aleppo.
Duta Besar Rusia
untuk PBB Vitaly Churckin menyatakan bahwa kegiatan militer di Alleppo harus
dihentikan. Dia mengumumkan bahwa pasukan pemerintah Suriah telah menguasai semua
wilayah Aleppo timur. Saat ini pemerintah tengah bekerja untuk melakukan ‘inisiatif praktis kemanusiaan’.
Menurut media
CNN, pemerintah tengah merencanakan gencatan sejata dan tindak lanjut untuk proses
evakuasi warga sipil. Penduduk Aleppo juga mendapat pesan teks dari pemimpin kelompok
teroris untuk menyepakati genjatan senjata. Sementara media setempat juga
menginformasikan bahwa saat ini tengah dilakukan proses evakuasi bagi warga sipil yang terkepung di daerah perang.
Dalam kesempatan
misa di Lapangan Santo Petrus pada 11 Desember 2016, Paus Fransiskus menyebutkan
hati dan doa-doanya tertuju kepada semua rakyat Aleppo. “Kita tidak boleh lupa bahwa
Aleppo adalah kota dan bahwa di sana ada keluarga, anak-anak, orangtua, orang sakit.
Sayangnya, kita telah menjadi terbiasa dengan perang dan kehancuran, tetapi kita
tidak boleh lupa bahwa Suriah adalah negara yang penuh dengan sejarah, budaya dan
beriman. Kita tidak bisa membiarkan negara ini dinegasi oleh perang, yang penuh
dengan kekerasan dan kebrutalan,” ucapnya.
Saat dunia tengah
bersukacita menyambut perayaan Natal yang penuh damai. Penduduk Aleppo malah dicengkeram
oleh rasa takut dan perang yang tak kunjung usai. Jika Anda rindu Suriah dipenuhi
dengan damai, mari bawakan negara ini dalam doa-doa Anda.