Seusai
pemboman Gereja Katedral Koptik di Kairo, Mesir, Minggu (11/12/2016) yang
mengakibatkan 25 orang tewas dan 49 lainnya luka-luka, Presiden Mesir Abdul
Fatah al-Sisi segera mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa kejadian itu sebagai serangan teroris yang keji.
Presiden Al
Sisi menegaskan bahwa Mesir akan lebih bersatu pasca-kejadian tersebut dan berjanji
untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. "Mesir
akan lebih kokoh dan lebih bersatu dari kejadian ini," kata Al Sisi dalam sebuah pernyataan, sepert dikutip AFP.
Selain itu pemerintahan juga sudah
menyatakan berkabung selama tiga hari setelah serangan bom paling parah di
komunitas Kristen Koptik sejak bom bunuh diri di Alexandria pada 2011. Saat
itu, 20 jemaah tewas.
Bom Gereja Katedral Koptik itu diledakkan saat jemaah gereja sedang beribadah misa Minggu. Sebagian besar korban adalah wanita. Dikutip Reuters, otoritas keamanan setempat menyatakan, enam orang korban adalah anak-anak. Pengeboman terjadi pukul 10.00 waktu setempat. Ledakan itu menghancurkan jendela dan bangku-bangku gereja.