Pemimpin Gereja
Katolik Paus Fransiskus menyerukan soal pentingnya mempercayai bahwa penghakiman
dan neraka itu benar-benar nyata. Di kediamannya di penginapan Santa Marta,
Paus berkata, “Baik untuk berpikir tentang hal ini: “Nah. Seperti apakah hari
ini saat saya ada dihadapan Yesus? Saat Dia menanyakan saya tentang talenta yang Dia berikan, apa yang saya sudah lakukan dengan talenta itu?”
Paus pun
bercerita tentang pengalaman masa kecilnya. Dia menuturkan bahwa dirinya belajar
tentang kematian, penghakiman, neraka dan kemuliaan saat mengikuti pengajaran Kristen
dari Katekismus. Dia ingat bahwa saat itu dia diajarkan bahwa setelah penghakiman ada kemungkinan kita masuk neraka atau masuk dalam kemuliaan Allah.
Namun sebagai
anak-anak, dia sama sekali tidak percaya dengan hal itu. Karena dia menganggap hal
itu hanya cara untuk menakuti anak-anak saja. “Tidak, itu benar! Karena jika Anda
tidak menjaga hati Anda begitu pula dengan Tuhan yang ada di dalam Anda, dan Anda
akan selalu hidup jauh dari Tuhan, mungkin itu berbahaya, berbahaya jika selalu menjauh dari Tuhan untuk selama-lamanya,” ungkapnya.
Untuk itulah,
dia mengingatkan agar setiap orang Kristen merenungkan tentang hidupnya. Apakah
sudah menerima Tuhan dan apakah benih firman Tuhan jatuh di tanah bersemak, tanah yang tandus atau di tanah yang subur.
“Saat hari kiamat
tiba, kita akan melihat Tuhan (dan berkata) ‘Tuhan aku punya banyak dosa, tapi
aku sudah mencoba untuk setia. Karena Allah itu baik, Ia telah berjanji: Tetaplah
setia sampai mati, dan Aku akan memberimu mahkota kehidupan,” terang Paus.
Pesan paus ini
tentu juga penting untuk kita renungkan bahwa penghakiman dan neraka
benar-benar nyata. Bagian kita adalah tetap hidup setia melayani Tuhan sampai
akhir untuk memperoleh janji kehidupan kekal di dalam kerajaan-Nya.