Musim Natal
telah tiba. Sejak bulan Oktober lalu, beragam aksesosir dan pernak pernik Natal
sudah mulai dipasang dimana-mana, khususnya di berbagai pusat perbelanjaan sejak bulan Oktober lalu.
Meski
begitu sudah banyak umat Kristen yang menolak musim Natal dijadikan sebagai momen
menghambur-hamburkan uang. Seperti Natal di tahun-tahun sebelumnya, kita menghabiskan
sejumlah uang hanya demi merayakannya dengan hura-hura, kesenangan semata dan pembagian
kado yang menghabiskan banyak uang. Padahal Natal itu sendiri hanyalah sesuatu
yang perlu dimaknai secara mendalam oleh orang-orang percaya. Dan untuk
memasuki momen Natal yang syahdu dan penuh makna, orang Kristen lebih memilih untuk merayakan minggu Adven beberapa minggu menjelang perayaan Natal.
Sebagai
informasi, minggu Adven biasanya dirayakan empat minggu terakhir menjelang Natal.
Banyak gereja yang kemudian merayakannya dengan membuat karangan bunga dan penyalaan
lilin, setiap minggunya lilin akan dinyalakan satu-satu hingga minggu keempat
semua lilin menyala. Bagi beberapa gereja, lilin yang dinyalakan di setiap minggunya
bisa berbeda-beda. Misalnya warna ungu dan biru sebagai simbol keseriusan dan pertobatan. Sementara karangan bunga mawar menjadi simbol dari kebangkitan dan sukacita.
Kenapa umat Kristen harus merayakan minggu Adven menjelang hari raya Natal?
1. Minggu Adven Adalah Penegasan Akan Makna Natal
Seiring waktu,
makna Natal semakin bergeser menjadi begitu komersil dan dimanfaatkan sebagai musim
untuk menghasilkan uang. Dalam beberapa hal, alasan ini mungkin bisa diterima, misalnya
menjadi ajang bagi orang Kristen memperkenalkan ornamen Natal kepada masyarakat
sekuler. Tapi banyak juga orang Kristen yang akhirnya terjebak dalam pemikiran untuk
membuat perayaan Natal yang mewah dan megah. Sehingga minggu-minggu menjelang Natal
hanya dihabiskan untuk menghamburkan uang demi mencapai impian merayakan Natal yang megah.
Padahal orang
Kristen seharusnya sadar bahwa ada minggu Adven yang harus dirayakan sebelum
menyambut Natal. Minggu Adven ini adalah momen dimana orang percaya mempersiapkan
diri untuk merenung dan mengenal lebih dalam tentang Yesus. Minggu Adven adalah
momen untuk menegaskan bahwa Natal itu begitu sakral dan kita seharusnya menghindari diri dari berbagai godaan-godaan dunia yang tidak baik.
2. Persiapan Besar Menyambut Natal
Minggu
Adven adalah momen persiapan diri bagi orang Kristen untuk menerima kemenangan dalam
Tuhan. Natal tidak berbicara soal susunan rencana ini itu. Namun Natal
berbicara soal kesiapan kita untuk menyambut kedatangan terang dunia. Natal
adalah puncak dari rencana Alla bagi umat manusia. Lewat sejarah panjang bangsa
Israel, Tuhan membawa manusia untuk menyaksikan hal ini. Minggu Adven sangat erat
kaitannya dengan Natal, sama seperti merayakan Jumat Agung untuk menyambut Minggu Paskah.
3. Minggu Adven Mengajarkan Tentang Disiplin Rohani
Beberapa gereja
merayakan Adven dengan pembacaan liturgy, sementara yang lainnya merayakan dengan
cara yang berbeda. Bentuk perayaan apapun yang dilakukan gereja, Adven tetap
saja merupakan momen untuk memperlengkapi orang-orang Kristen. Orang Kristen percaya
bahwa Yesus lahir pada waktu dan tempat tertentu, dan hal itu telah mengubah dunia
yang saat ini. Jadi saat kita mengharapkan kedatangan-Nya kita juga harus memposisikan
diri sebagai orang-orang yang sedang menunggu kedatangan-Nya yang pertama, seperti para gembala, orang bijak, pengamat seperti Simeon dan Anna.
Jadi kita menunggu
untuk menyaksikan pekerjaan Tuhan. Selain itu, kita diingatkan tentang
penghakiman, yaitu masa kedatangan Yesus yang kedua kalinya untuk menghakimi
orang yang hidup dan yang mati. Bersyukurlah karena Dia datang untuk
menyelamatkan dan menebus kita.
Minggu
Adven adalah hadiah dari Tuhan untuk membantu kita agar tetap setia di tengah
dunia yang tidak mengakui-Nya. Jadi, sudahkah Anda siap merayakan minggu Adven dengan
kusyuk?