5 Cara Menyebarkan Sukacita Kepada Orang-orang Disekitarmu
Sumber: sementesdasestrelas.blogspot.com

Kata Alkitab / 24 November 2016

Kalangan Sendiri

5 Cara Menyebarkan Sukacita Kepada Orang-orang Disekitarmu

Leonardo Edison Sitohang Contributor
15093

Akhir-akhir ini kita mendengar berita-berita yang menebar kebencian, bahkan hal-hal yang membuat kita takut. Seakan bangsa ini diujung perpecahan dan perang saudara.

Apa yang bisa kita buat untuk menyebarkan sukacita alih-alih kebencian yang sangat deras di media sosial bahkan media televisi. Dimana tempat yang paling menyenangkan di Bumi ini?
Paulus berkata dalam 2 Timotius 1:3-4 : "Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku."
Paulus mengatakan "Aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah sukacitaku", kita hubungkan dengan perkataan Yesus kepada murid-muridNya "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11).
Yohanes juga berkata dalam 1 Yohanes 1:4 "Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna." 
Paulus ingin menemui jemaat supaya dia mendapat sukacita, Yohanes menulis surat sehingga dia mendapatkan sukacita, sementara Yesus mengajar murid-murid-Nya sehingga mereka mendapat sukacita. Dalam Galatia 5:22. Sukacita termasuk dalam buah-buah Roh.
Bagaimanapun juga, sukacita itu sangat penting apalagi di saat-saat sekarang ini. Pertanyaannya bagaimana caranya menyebarkan sukacita?
1. Temukan apa yang membuatmu bersukacita.
Anda tidak dapat memberi dari apa yang Anda tidak punyai, jadi terlebih dahulu penuhkan sukacita dalam pembendaharaan hatimu. Kita tidak dapat mungkin bersukacita senantiasa kecuali kita memutuskan sendiri untuk memilih tetap bersukacita.
Pilihan bersukacita merupakan salah satu disiplin rohani. Latih dan praktekkan untuk selalu membuat suasana hati Anda bersukacita apapun yang terjadi disekitar kita, apalagi jika Anda adalah seorang pemimpin.
Jadi temukan hal apa yang membuat Anda bersukacita mulailah dari sana. Contohnya : bisa bertemu keluarga, melakukan kegiatan yang menyenangkan dan positif atau hal lain seperti berolah raga kemudian syukuri segala hal yang ada di hidup Anda.
Jika Anda berhasil mendisiplinkan diri bersukacita, maka Anda akan mudah membawa sukacita kepada orang lain.
2. Menikmati kebersamaan.
Saling menikmati kebersamaan satu sama lain sangat penting sehingga membawa sukacita bagi komunitas. Kita sering sekali sangat bersukacita pada momen-momen tertentu saja, seperti Natal, kita akan sangat menikmati kebersamaan namun jika dihari-hari lain kita cenderung biasa saja. Mulailah menikmati waktu bersama saudara-saudara kita.
Ada pepatah mengatakan, "Orang tidak akan peduli seberapa banyak Anda tahu sampai mereka tahu seberapa banyak Anda perduli."
3. Berikan Pujian
Biasanya orang akan senang bila mendapat pujian. Namun pujian yang tuluslah yang akan berhasil melakukannya, mulai lihat sisi kelebihan orang lain dari pada kelemahannya dan pujilah itu. Itu tidak hanya akan mendatangkan sukacita kepadanya namun kepada Anda juga.
4. Bantu mereka menemukan sukacita mereka
Membantu orang lain menemukan hal-hal yang membuat mereka bersukacita, dan bantu juga mereka menciptakannya kemudian bantu mereka supaya disiplin untuk bersukacita.
5. Bantu Mereka Melakukan sesuatu yang besar dengan sukacita yang mereka punya
Ketika mereka sudah memiliki sukacita, ajak mereka menciptakan sesuatu yang besar dengan kekuatan sukacita yang mereka miliki. Misalnya melakukan pelayanan bersama, menolong orang lain melalui hal-hal yang sudah ditemukan yang membuat mereka bersukacita, contoh jika olah raga yang membuatmu bersukacita, biarlah melalui olah raga banyak orang yang mengalami berkat Tuhan dan mengenal Tuhan sehingga sukacita akan menular dan orang-raong akan dibawa kepada Tuhan.

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami