Santa Cam, Meyakinkan Anak Bahwa Santa Memperhatikan Prilaku Mereka
Sumber: Huffingtonpost.com

Kata Alkitab / 23 November 2016

Kalangan Sendiri

Santa Cam, Meyakinkan Anak Bahwa Santa Memperhatikan Prilaku Mereka

Puji Astuti Official Writer
3383

"Dia melihat ketika kamu tidur. Dia melihat ketika kamu bangun. Dan kalau kamu tidak percaya nak, lihat saja kamera disana itu."

Kalimat itu tertulis dalam sebuah kertas bersama dengan sebuah hiasan natal yang dijual online. Ide ini mengikuti ide "elf (kurcaci) di rak" yang memata-matai anak-anak dan melapor ke Santa tentang prilaku mereka. 

Namun hiasan natal dengan ornamen kamera tersebut bukanlah kamera sungguhan, itu hanya untuk memperkenalkan kepada anak bahwa ada "Santa Claus yang memperhatikan prilaku mereka", sebab jika mereka nakal maka mereka tidak akan mendapatkan hadiah dari Santa, sebaliknya jika mereka bertingkah laku baik, Santa akan memberikan hadiah istimewa untuk mereka. 

Sebenarnya hal ini adalah sebuah kesempatan yang bagus untuk mengingatkan baik kepada kita orang dewasa maupun anak-anak kita, bahwa Tuhan juga memperhatikan prilaku kita setiap saat. Tuhan tidak butuh kamera tersembunyi untuk memonitor kita, karena "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." (Amsal 15:3)

Kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah hidup kita akan berdampak besar dalam hidup seseorang. Mengapa? 

Bertanggung jawab

Bicara tentang "ada seseorang yang melihat" mengarah pada saksi atas sebuah kejadian. Untuk itu, seseorang yang diawasi akan lebih bertanggung jawab dalam berprilaku, karena ada saksi mata atau bukti untuk setiap tindakannya. Kita sebagai orang percaya tidak butuh kamera atau orang lain yang menjadi saksi mata untuk hal ini, karena Tuhanlah yang menjadi saksi mata atas perjalanan hidup kita dan kita mempertanggungjawabkan setiap tindakan tersebut kepada-Nya. 

Setiap tindakan ada upahnya

Seperti analogi Santa dan anak kecil di atas, bahwa perbuatan baik akan mendatangkan hadiah, sebaliknya ketidaktaatan akan mendatangkan hukuman. Hal ini adalah kesadaran yang sudah tertanam dalam nurani manusia, sehingga seorang anak yang melakukan kesalahan pasti merasa bersalah dan takut, sekalipun tidak ada seorangpun yang melihatnya melakukan kesalahan itu. 

Hukum-hukum Tuhan sudah tertulis dalam hati kita bahwa tindakan kita, apapun itu ada upahnya. Beruntung kita berjumpa dengan Yesus Kristus yang merupakan Tuhan dan Juru Selamat kita sehingga upah dosa itu, yaitu maut sudah Ia tanggung sehingga kita yang percaya kepada-Nya dimerdekakan dari perbudakan dosa dan menerima hidup yang kekal. Namun apakah berhenti sampai disitu?

Karena kita telah lahir baru, kita adalah anak-anak Allah. DNA kita adalah DNA Ilahi. Untuk itu sifat dan tingkah laku kita sudah seharusnya mencerminkan sifat-sifat Bapa Sorgawi. Untuk itu ijinkan Roh Kudus menguasai kehidupan kita sehingga ketika kita berhadapan dengan Yesus Kristus di akhir hidup kita nanti, kita bisa bersukacita karena Ia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:23).

Hari ini, apakah Anda sadar bahwa mata Tuhan memperhatikan setiap tingkah langkahmu?

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami