"Ini menakjubkan, saya merinding. Lonceng berarti banyak bagi kami," ujar Sahir Shamoun seperti dikutip christianpost.com, Kamis (17/11).
Saat imam gereja, Rev. Thabet Habib, memimpin ibadah pertama kali pada Minggu lalu, suara pecahan kaca yang ada di lantai masih terdengar jelas di telinga orang-orang yang hadir.
Sebagai informasi, mayoritas penduduk Keramlis, salah satu kota kuno Asiria yang berlokasi sekitar 18 mil tenggara dari Mosul, melarikan diri setelah ISIS menyerbu kota tersebut pada sekira Agustus 2014. Pasukan Irak sendiri telah berhasil merebut kembali Keramlis, Oktober 2016 lalu.
Seperti yang lain, kondisi rumah Sahir Shamoun juga mengalami rusak parah.
"Saya merasa sangat sedih. Saya tidak yakin kapan atau apakah saya akan kembali. Saya memikirkan anak-anak saya, akankah mereka memiliki masa depan di sini?," pungkas Sahir Shamoun
Sumber : christianpost.com