5 Ayat Alkitab Bagi Anda yang Berjuang dengan Status Lajang

Single / 17 November 2016

Kalangan Sendiri

5 Ayat Alkitab Bagi Anda yang Berjuang dengan Status Lajang

Budhi Marpaung Official Writer
13360
Konselor Kristen asal Amerika Serikat dan pendiri pelayanan Hope For The Heart, June Hunt, suatu kali dalam kesempatan wawancara dengan salah satu media Kristen menyatakan “ada banyak orang yang berjuang dengan perasaan berharga karena mereka lajang,". Bahkan, sambung June Hunt, di gereja, ada banyak lajang atau single   yang "merasa seperti warga kelas dua,".

Berikut adalah lima ayat Alkitab bersama dengan pendapat dari pemimpin Kristen yang bisa menjadi penghibur bagi Anda yang berjuang dengan kelajangan.

1. Markus 3:33-35

“Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Yesus tidak pernah menikah, dan dalam Efesus 5, rasul Paulus mengatakan bahwa gerejanya di bumi adalah mempelai Kristus. Dalam hubungan sekuat cinta yang romantis dan sedekat ikatan keluarga, Yesus menyambut murid-muridnya. Sebagaimana Rev. Mark D. Roberts jelaskan dalam sebuah postingan untuk melawan teori populer yang terdapat pada buku The Da Vinci Code, "Yesus lebih inklusif dan kontra-budaya daripada mereka yang hendak menghubungkan Maria Magdalena untuk mengisi perannya sebagai istri tradisional."

Meskipun ada penekanan Alkitab tentang pentingnya pernikahan dan keluarga, "hubungan yang paling penting adalah hubungan kita dengan Yesus Kristus sebagai muridnya," ujar Roberts.


2. Ibrani 4:15

“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

Rasul Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus, penyelamat dunia tanpa dosa, dicobai "dalam segala hal," sama seperti Anda – termasuk dalam godaan seksual, jelas Dr Roger Barrier, pendiri dan presiden Preach It, Teach It, sebuah situs konseling Kristen.

Hunt mengingat ketika mengajar seputar kelajangan di sebuah seminari di Ukraina. Saat itu, ia ditanya apakah seorang lajang atau single bisa menjadi pendeta, diaken, atau bahkan seorang penatua. Sang presiden seminari dimana ia menjadi pengajar tamu hari itu dengan tegas berkata "tidak." Sang konselor kemudian menimpali lagi tapi dengan nada yang tidak senada dengan sang pemimpin, "Sayang sekali. Jadi, Rasul Paulus dan Yesus tidak bisa menjadi diaken atau pendeta."


3. I Korintus 7:8-9

“Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.”

Dalam I Korintus 7, Paulus menulis bahwa orang yang belum menikah memiliki lebih banyak waktu untuk mendedikasikan diri kepada Allah. Mark Driscoll, pendiri pendeta Gereja Mars Hills di Seattle, menjelaskan bahwa saran Paulus ini kemungkinan mengacu kepada kondisi saat itu dimana orang-orang Kristen di Kekaisaran Romawi mengalami penganiayaan. Dia tidak bermaksud mengatakan bahwa melajang selalu lebih baik daripada pernikahan.

Namun demikian, Driscoll berpendapat, waktu melajang memberikan kesempatan untuk lebih dekat kepada Allah dan berkaca kepada Yesus, yang mewakili pria lajang Kristen yang ideal.


4. Yeremia 31:3

“Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.”

Dalam nubuatan kepada Yerema ini, Allah berjanji untuk membangun kembali Israel dan menggenapi janji-Nya.  Sebuah posting pada Purposeful Singleness, sebuah blog inspirasi dan motivasi kepada orang-orang lajang yang Kristen, Fern Horst juga mengutip bagian ini dalam konteks menyikapi Hari Valentine yakni "jika kita tidak memiliki cinta yang romantis untuk dirayakan."

Selain itu, Horst juga menyertakan janji-janji Allah lainnya yang terdapat pada Perjanjian Lama:

"dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam." Hagai 2:24

"engkau akan disebutkan "yang dicari"." Yesaya 62:12

"engkau berharga di mata-Ku dan mulia,." Yesaya 43: 4

"Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku." Yesaya 49:16


5. I Korintus 13:4-7

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”

"Jika kita mengejar pernikahan, kita mengejar hal yang salah karena cinta kemudian menjadi tunduk pada pernikahan," tulis John Fischer pada Purposeful Singleness. Orang-orang lajang Kristen seharusnya bukannya berfokus kepada menemukan jodoh mereka, tetapi kepada bagaimana mengasihi orang lain, dan berdoa kemudian agar hubungan itu diikatkan dalam ikatan yang suci. "Pernikahan bukanlah tujuan akhirnya ... itu adalah hamba dari kasih."

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami