1 Petrus 3 : 1
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya
jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya..
Setiap wanita tentu saja mengharapkan pernikahan yang bahagia. Mereka ingin mengikuti teladan Yesus, namun seringnya suami menjadi penghalang karena menolak melakukan tanggung jawab seperti disampaikan dalam firman Tuhan.
Penulis sekaligus
Pendeta John Piper dalam sebuah artikelnya menyampaikan tentang masalah pernikahan
yang satu ini. Dia menjelaskan apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang memiliki
suami yang tidak taat terhadap firman Tuhan? Piper menuturkan bahwa 1 Petrus 3 sangat
jelas mengingatkan kita tentang hal ini. Dalam ayat 1 dikatakan, “..supaya jika ada di antara mereka yang
tidak taat kepada Firman”. Itu artinya bahwa penundukan diri seorang istri kepada
suaminya berkuasa mengubah kelakuan seorang suami yang tidak taat kepada firman Tuhan.
Makna di balik frase ‘Istri, tunduklah kepada suamimu’
Banyak
orang yang menginterpretasikan frase ini dengan makna yang berbeda-beda. Ada yang
mengatakan bahwa kata ‘tunduk’ berarti taat sepenuhnya dan jangan pernah melawan.
Ada pula yang mengartikannya sebagai sebuah sikap penghormatan istri kepada suami
sebagai kepala keluarga. Tetap Piper menuturkan bahwa makna 1 Petrus 3 ayat 1 bisa dimaknai seperti berikut:
1. Istri dipanggil untuk tunduk kepada suami mereka.
2. Istri tidak
dipanggil untuk tunduk kepada semua orang, tetapi penundukan diri sangat penting dilakukan istri kepada suaminya.
3. Penundukan
diri seorang istri kepada suami atau orang lain tidak sama dengan penundukan dirinya
dengan kepada pemerintah atau kaisar (1 Petrus 2: 13-14). Inilah yang disampaikan Petrus di ayat sebelumnya tentang pemerintah.
Piper menyebutkan
bahwa istri adalah orang asing dalam pernikahannya. ‘Orang asing’ dalam hal ini
diartikan sebagai sosok yang menjadi pembawa terang kepada pasangannya. Dalam hal
ini tipe suami yang dimaksud bisa saja seorang Kristen namun tidak taat kepada firman
Tuhan maupun suami yang tidak percaya atau tidak beriman.
Konsekuensi
pernikahan yang tidak seiman memang akan jauh lebih besar dibanding menikahi pasangan
yang sepadan. Jika Anda saat ini sedang berjuang dalam pernikahan Anda untuk
memenangkan pasangan, tetaplah berusaha untuk menjadi terang dalam pernikahan Anda.
Serahkan pasangan Anda kepada Tuhan, undang Dia untuk bekerja di dalam hidup pasangan
Anda dan teruslah berdoa.