Bapa Orang-Orang Berhasil
Sumber: http://www.ukhtiindonesia.com/

Finance / 16 November 2016

Kalangan Sendiri

Bapa Orang-Orang Berhasil

Shine Contributor
3519

Kita sering mendengar (dan bahkan kita sendiri berkata) perkataan “Kamu/saya ngga mampu”, “Ah masak sih dia bisa?”, “Ngga mungkin deh sepertinya!”, “Mimpi siang bolong yah..”, dan perkataan bernada negatif lainnya tentang apa yang mungkin bisa kita lakukan. Firman Tuhan berkata kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah tetapi kenapa kegagalan sering terjadi dan perkataan negatif seperti diatas justru terjadi dalam hidup kita. Mungkinkah kegagalan adalah takdir? Apakah Tuhan tidak mau mendengarkan doa kita?

Pernah kita berpikir kalo Tuhan tidak ingin kita menjadi orang-orang yang berhasil, entah dalam hal pekerjaan, studi, bahkan dalam masalah hubungan dengan sesama. Sepertinya segala hal sudah kita lakukan agar menjadi orang-orang yang berhasil namun hanya kegagalan yang kita dapatkan. Hati-hati dengan pikiran yang berbisik dan menyatakan kalau Tuhan setuju waktu melihat kita jatuh dan gagal. Nyatanya itu tipuan si jahat. Buktinya Tuhan berkata (semoga kita mengetahui dan percaya akan janji-Nya) dalam Ulangan 2:36 “Tidak ada kota yang bentengnya terlalu kuat bagi kita; sebab TUHAN, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita.”

Kota yang bentengnya kuat ibarat masalah yang kita hadapi dan dengan kekuatan kita sebagai manusia biasa apalagi yang tidak mengerti taktik berperang tidak akan mampu merobohkan benteng dan mendapatkan kemenangan. Untuk bisa menang kita tidak bisa bermalas-malasan, ada  perbuatan yang mesti kita lakukan dan Tuhan akan lakukan bagian-Nya juga supaya kita berhasil.

Salah satu pahlawan perang yang paling perkasa pernah hidup berkata dalam Mazmur 144:1 “Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang.” Seorang Daud mengetahui kalau kemenangan-kemenangan yang sudah dia dapatkan berasal dari Tuhan adanya, tetapi Daud melakukan bagiannya dan bekerjasama dengan Tuhan. Daud perlu belajar mengasah tombak, melenturkan busuh panah, belajar memakai perisai dan berlatih cara berperang lainnya.

Daud adalah seorang gembala ternak yang mengalahkan musuhnya, Goliat, dengan batu dan pengumban. Kalau Daud tidak mau berlatih dan mengembangkan teknik berperangnya, maka bisa dipastikan Daud akan kalah pada pertempuran-pertempuran selanjutnya. Jika Daud masih memakai batu dan pengumban untuk menumbangkan musuhnya lagi maka lawan-lawannya kemungkinan besar sudah menutup dahi mereka agar tidak terkena batu yang diumban oleh Daud. Daud harus mau belajar dan meminta kepada Tuhan agar diberi kekuatan dan kesanggupan menjadi pahlawan yang memiliki strategi yang baru untuk mengalahkan musuh.

Tuhanlah Bapa kita. Seperti layaknya seorang ayah yang memiliki keinginan agar anak-anaknya kelak memiliki keberhasilan dalam kehidupan. Bapa kita di Sorga juga berfikir demikian, jikalau ada seorang ayah yang tidak memperdulikan anaknya, maka dia bukan bapa yang baik. Bapa Sorgawi adalah seorang Pribadi yang terlebih dahulu memiliki pemikiran akan kita anak-anakNya. Dia mengutus Anak-Nya mati dikayu salib untuk menebus dosa, sebelum kita bahkan meminta dan memerlukannya. Dia tahu apa yang kita perlukan.

Sesungguhnya Dia ingin kita semua BERHASIL. Sesuai dengan firman-Nya yang murni, TUHAN tidak pernah merancang manusia-manusia yang gagal, frustasi, depresi dan kalah. Sebab Dia merancang segala sesuatu demi Diri-Nya. Orang dunia bisa lebih berhasil menurut pandangan dan ukurannya karena hasil bekerja keras. Tapi anak-anak Tuhan mendapatkan keberhasilan agar nama Tuhan dimuliakan. Karena keberhasilan TANPA TUHAN adalah kehampaan.

Dalam suatu buku yang sering kita baca, maka ada beberapa hal yang bisa kita lihat untuk memprediksi kegagalan dan merancang keberhasilan. Yuk, mari kita baca:

1. Satu dari sejuta orang Israel yang berhasil masuk ke tanah Kanaan memiliki rujukan  keberhasilannya yakni: karena memperkatakan dan merenungkan firman (Yosua 1:8). Yosua bukan orang sembarangan, dia asisten nabi besar selama puluhan tahun. Setiap hari dia dan keluarganya tidak lupa merenungkan dan berkata-kata firman Tuhan. Keberhasilan menurut dunia bisa terukur dalam hal materi, posisi, jabatan dan hal yang fana lainnya namun keberhasilan karena Tuhan akan membawa dampak sampai kekekalan. Jika ada perkataan dan pembicaraan yang negatif maka basuhlah pikiran kita setiap hari dengan perkataan yang dari Atas. Perkataan yang membangkitkan jiwa dan roh. Setiap pagi sebelum beraktivitas bacalah firman dan berkata-katalah seperti Yosua.

2. Salah satu raja tersohor sejak dunia dijadikan memiliki resep keberhasilannya yakni: menyerahkan semua perbuatannya kepada Tuhan (Amsal 16:3). Waktu kita merasa bahwa dengan kekuatan kita sendiri kita mampu, maka sesungguhnya detik itu juga sesungguhnya kejatuhan yang akan kita terima. Dengan segala kemampuan manusia, tidak akan pernah bisa melampaui satu titik pun pengetahuan Tuhan tentang segala hal dan alam semesta. Makanya kenapa langkah terakhir waktu ingin mengambil keputusan besar adalah dengan berdoa. Padahal sesungguhnya berdoa adalah langkah pertama untuk kita berserah kepadanya dalam hal apapun perbuatan kita kedepan.

3. Salah satu orang paling berpengaruh pada zamannya juga memberitahukan kepada kita jawaban akan keberhasilannya yakni: meminta penyertaan dan kasih setia Tuhan" (Kejadian 39:21). Waktu Yusuf kelihatannya sendirian menghadapi dunia perbudakan sesungguhnya tangan Tuhan bekerja di dalam Yusuf, membentuk karakter Yusuf dan mengikis segala yang pahit yang Yusuf terima. Jika hari ini kita masih dalam lembah yang gelap, percayalah dan mintalah penyertaan dan kasih setia Tuhan dalam hidup kita supaya Tuhan menjadikan segalanya baru dan indah pada waktunya. Yusuf menggunakan karunianya bagi kemuliaan nama Tuhan, melalui mimpi maka Yusuf diangkat menjadi Perdana Menteri pada zamannya. Gunakan apa yang ada pada hidup kita yang sudah diberikan Tuhan. Kerjakan bagian kita dengan tidak berfikir ke belakang/masa lalu, seperti Yusuf yang memiliki sikap yang manis (Kejadian 39:6).

Selama ini jika kita mencari keberhasilan dan belum menemukannya karena kita lupa bahwa ternyata keberhasilan itu ada dalam hidup kita, jika hidup kita ada dalam Kristus maka hidupmu adalah kehidupan yang diperbaharui untuk melangkah dalam kemuliaan-Nya yang semakin besar. Ingatlah siapa BAPA-mu? Selamat Merenungkan!

 “Selama Aku Mencari Tuhan, Allah Membuat Segala Usahaku Berhasil.”

2 Tawarikh 26:5

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami