Alasan Ilmiah Menyantap Makanan Manis Untuk Dessert
Sumber: goodtoknow.com

Health / 15 November 2016

Kalangan Sendiri

Alasan Ilmiah Menyantap Makanan Manis Untuk Dessert

Lori Official Writer
5064

Anda baru saja menghabiskan seporis besar makanan berat. Tapi tetap saja masih merasa belum kenyang, lalu Anda ingin sekali menikmati sesuatu yang bisa menenangkan lidah. Pilihannya tentu saja bukan daging atau sayuran, melainkan sesuatu yang manis.

Beberapa ahli gizi mengklaim bahwa setiap orang sudah dilatih sejak kecil untuk menikmati dessert (pencuci mulut, red) yang bersifat manis setelah makan. Dan bagi banyak keluarga, hal ini sudah menjadi tradisi wajib.

Mengapa dessert yang disajikan biasanya sesuatu yang manis? Menurut National Institutes of Health, sebagian orang yang baru menyantap makanan berat dapat menyebabkan kondisi yang disebut postprandial (setelah makan) atau hipoglikemia reaktif, yang ditandai dengan kondisi gula darah rendah sehingga menyebabkan rasa lapar, lemas, berkeringat, gemetaran, ngantuk, pusing, cemas dan kebingungan. Cara terbaik untuk menangkal gejala hipoglikemia reaktif ini adalah dengan mengkonsumsi makanan manis.

Kondisi ini bisa terjadi sekitar 1-4 jam setelah menyantap makanan yang kaya karbohidrat. Hipoglikemia reaktif sering terjadi kepada orang yang pernah menjalani operasi lambung. Hal ini bisa menyebabkan kondisi dimana makanan tidak dicerna dengan baik di dalam lambung.

Menyantap makanan manis sebagai penutup memang sudah seperti candu. Namun ternyata hal itu terjadi bukan tanpa alasan loh! Yang mendorong seseorang ingin sekali menyantap makanan manis setelah makan adalah adanya dorongan primal dari otak. Ahli gizi Steven Witherly mengatakan nafsu makan akan berkurang ketika kita memakan jenis makanan yang sama dalam jumlah yang besar. Tetapi saat dihidangkan makanan penutup yang manis, otak akan kembali bereaksi merangsang nafsu makan.

“Seperti saat kita makan makanan yang gurih, rasa lapar akan dengan mudah hilang dan kita merasa kenyang, kenikmatan santapan pertama telah berakhir (rasa gurih dan panas). Tapi saat kita kembali ingin memanjakan lidah dengan makanan lain (yang manis dan dingin), nafsu makan kita akan kembali, sekali lagi kita merasakan kenikmatan makanan,” tulis Witherly dalam bukunya ‘Why Humans Like Junk Food’.

Penjelasan ini terdengar masuk akal. Makanan penutup yang bersifat manis kerap disajikan setelah makan karena ternyata bermanfaat bagi tubuh. Meski begitu penting pula bagi Anda tetap mencatat agar makan sesuai dengan porsi dan kapasitas perut ya. Karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis juga bisa berakibat buruk bagi tubuh.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami