Cinta
adalah topik bahasan yang selalu menarik untuk dibahas. Jatuh cinta adalah hal terindah yang dialami dua insan manusia. Mereka akan mulai mengikrarkan janji
setia dan saling mengasihi satu sama lain. Seperti dalam cerita Cinderella, setiap pasangan berharap cinta mereka akan bahagia selamanya. Happily Ever After dalam istilahnya.
Tapi kita semua
tahu, bahwa dongeng selalu berbanding terbalik dengan realitas yang terjadi. Di Alkitab
saja, kita bisa lihat bagaimana realitas cinta dengan beragam pahit manisnyalah
yang terjadi. Dalam hal ini, kita bisa
menilik kisah cinta seorang wanita bernama Rut yang mengisahkan tentang lika liku perjalanan cinta.
Seperti dituliskan
dalam Kitab Rut, mertuanya Naomi dan suami memutuskan untuk pindah dari Yehuda ke
Moab karena bencana kelaparan mengerikan yang menimpa seluruh keluarganya. Kedua
putra pasangan ini sudah dalam status menikah saat mereka memutuskan untuk
pindah ke Moab. Tragisnya, suami Naomi dan dua anaknya meninggal. Naomi dan menantunya
Rut memutuskan untuk pindah kembali ke Betlehem di Yehuda karena mereka dirundung patah hati dan kehilangan yang begitu mendalam.
Rut adalah seorang
wanita keturunan bangsa Moab dan dianggap sebagai orang asing di Yehuda, pada
saat itu masalah terbesar adalah soal perbedaan budaya. Namun, Naomi berkomitmen
kepada menantunya itu dan menginginkan agar dia mengikuti Allah bangsa Israel. Tuhan
telah merancangkan rencana besar atas Rut. Di tempat dimana banyak orang
berpikir bahwa dia akan dikucilkan, justru menjadi tempat dimana Rut menemukan cinta
dari seorang pria bernama Boas. Rut dan Boas dikaruniai anak, namun dia tetap setia merawat mertuanya Naomi.
Cinta memang
terjadi dengan cara yang misterius. Saat kita tidak mengharapkan cinta, Tuhan malah
memberikannya kepada anak-anak-Nya membutuhkan cinta itu. Kitab Rut mengajarkan banyak pelajaran tentang CINTA yang murni dan tulus.
Ada 6 pelajaran penting yang patut kita ketahui, diantaranya:
Pertama : Pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama
Tak masalah
apabila Anda dilahirkan sebagai laki-laki ataupun perempuan. Tuhan peduli akan semua
orang. Meskipun Rut bukan seorang Yahudi, Tuhan tidak pernah mengubah kasih-Nya
atas Rut. Tuhan tidak bertindak diskriminatif tetapi Dia ingin agar umat-Nya memiliki cara pandang yang serupa dengan-Nya.
Saat seseorang
menjalin suatu hubungan, penting baginya memahami dan menghormati orang
tersebut sebagai pribadi yang memiliki kedudukan yang sama. Masa lalu adalah
masa lalu. Semua orang pasti pernah berbuat salah dan tidak ada orang yang boleh
menghakimi yang lain atas masa lalu mereka baik itu pria atau wanita. Inilah
yang terjadi antara Boas dan Rut. Boas melihat keindahan cinta dan menerima Rut
apa adanya. Dia tidak menghakimi masa lalunya. Inilah jenis cinta yang tulus dan murni itu.
Kedua : Hal kecil bisa menjadi jalan mencapai rencana besar
Tuhan punya
rencana besar atas Rut yang nantinya berkenaan dengan garis keturunan Yesus. Dari
awal, Tuhan sudah merencanakan hal-hal kecil untuk terjadi sebagai jalan untuk
menggenapi rencana besar-Nya. Rasa kehilangan dan patah hati membawa Rut ke
Betlehem dan bertemu dengan Boas. Dari pasangan inilah garis keturunan Yesus akan digenapi.
Hubungan saat
ini juga persis sama dengan kisah Rut! Apakah Anda akan melalui patah hati atau
perceraian, ada alasan dibalik rasa sakit itu. Meskipun secara logika hal itu
tidak masuk akal bukan? Tetapi yang pasti bahwa Allah bekerja mengubah hidup Anda
dari hari ke sehari. Mungkin Anda saat ini sedang melalui rasa sakit karena patah
hati, namun penting menyadari bahwa semua itu punya alasan. Suatu hari Anda akan
menemukan cinta sejati dan semua hambatan itu akan menjadi kekuatan bagi cinta Anda. Cinta itu akan kuat walau diterpa badai persoalan.
Ketiga : Terbuka mengampuni kesalahan
Tak
seorangpun yang sempurna! Tuhan telah mengirim penebus bagi kita yaitu Yesus Kristus.
Boas adalah simbol profetik dan penebusannya tetap hidup sampai saat ini. Meski
begitu, kita yang pada dasarnya terkungkung dengan keberdosaan kita, akan
diampuni dan diberi kesempatan untuk beroleh hidup yang lebih baik. Seperti Naomi,
wanita ini pada dasarnya hidup dalam dalam kekosongan dan kehancuran setelah ia
kehilangan suami dan anak-anaknya. Dia tak punya tempat untuk bernaung lagi,
sehingga ia kembali ke Yehuda. Tuhan mendengar ratapannya dan menolongnya kembali hidup.
Setiap hubungan
akan melewati proses pasang surut karena tidak ada hubungan yang sempurna. Akan
ada hari dimana Anda benar-benar mengalami kekacauan dan akan ada hari-hari dimana
Anda berhasil dalam segala aspek. Dalam sebuah hubungan, setiap orang harus memahami
bahwa masing-masing orang punya kekurangan dan penting bagi mereka untuk
berdamai dengan kekurangan tersebut. Setiap pasangan harus terbuka untuk saling
memaafkan. Setelah mereka menyadari bahwa penting sekali untuk menghindari pikiran
negatif terhadap pasangannya. Menumbuhkan pikiran positif justru membuat sebuah hubungan berhasil.
Tentu masih
banyak lagi pelajaran cinta yang patut kita petik dari kitab Rut ini. Untuk itu,
terus simak penjabaran lainnya di artikel berikutnya ya!
Tuhan Yesus
memberkati!