Saat
membaca Alkitab, ada kalanya ayat Alkitab mengena tepat di hati. Seolah-olah ada
sinar cahaya yang memancar dari beberapa katanya dan tiba-tiba paham betul,
bukan hanya makna dari ayat tersebut, tetapi juga maksud dari ayat itu bagi diri sendiri.
Ayat itu
bisa saja tentang perubahan hidup, atau juga hal-hal yang sepele. Apapun itu, ayat
itu disampaikan kepada pembacanya dengan maksud tertentu. Jika Anda ada dalam
posisi ini, atau pernah mendapat ayat spesial dari Tuhan apa yang kemudian Anda lakukan dengan ayat itu?
Kemungkinan
pasti adalah membaca dan mendoakanya. Atau menutup Alkitab dan kembali
melanjutkan pekerjaan Anda. Lalu tak lama kemudian, Anda melupakan ayat itu karena kesibukan. Tak ada waktu untuk merenungkannya kembali.
Padahal ada
cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk tetap bisa menghafalkan atau
mengingat ayat itu loh! Pertama
adalah mencatatnya. Beberapa catatan akan sangat membantu Anda untuk kembali
mengingat ayat yang pernah Anda dapatkan. Atau Anda juga bisa membuat tanda di dalam Alkitab khusus untuk ayat yang Anda dapatkan tersebut.
Entah
karena alasan apa, banyak orang cenderung tidak melakukannya. Berikut alasan penting mengapa mencatat ayat firman itu sangat penting.
Memperbaiki cara pandang kita
Menulis bisa
menjadi cara ampuh untuk menempelkan poin-poin penting yang Anda hendak ingat di
dalam pikiran. Menulis adalah salah satu disiplin rohani yang sangat membantu untuk
memperkuat daya ingat dan menempatkan sesuatu yang kita anggap penting di bagian
pikiran kita. Tulisan itu tidak harus panjang atau rumit, jurnal Alkitab pada dasarnya hanya ditujukan untuk membantu daya ingat dan perasaan kita.
Mencatat tentang perjalanan kita dengan Tuhan
Banyak orang
yang membuat album foto keluarga sebagai tempat menyimpan berbagai momen-momen bersama
keluarga di masa lalu. Foto ini bisa juga sebagai bukti dari proses perjalanan kita
dari beberapa tahun silam sampai saat ini. Kita bisa menyaksikan perubahan apa yang kita alami saat ini dari fot-foto tersebut.
Tindakan itu
sama dengan menulis ayat Alkitab di buku jurnal. Buku jurnal yang kita tulis beberapa
tahun lalu, bisa menadi pengingat bagi kita di hari ini. Dan kita bisa melihat perubahan apa yang sudah kita lewati saat ini, khususnya perjalanan iman kita bersama Tuhan.
Menulis jurnal bisa jadi bahan untuk sharing
Tidak semua
orang memang akan dipercayakan untuk berdiri di mimbar dan membagikan khotbah tentang
firman Tuhan, tetapi kita semua dipanggil untuk mencari hikmat (Amsal 4: 7). Tulislah
apa ayat firman yang disampaikan Tuhan kepada Anda untuk membangun pengetahuan Anda
tentang Kitab Suci dan relevansinya dengan kondisi kita saat ini. Kita semua bisa
berbagi wawasan dan memberkati orang lain dengan ayat firman yang Tuhan sampaikan kepada kita.
Tuhan akan
berbicara kepada kita seperti apa yang tertulis dalam firman-Nya. Menuliskan ayat
yang Dia sampaikan merupakan cara bijak untuk mempertanggungjawabkan pesan itu,
karena sebagai manusia kita terlalu sering lupa dan tidak melakukan firman Tuhan di kehidupan nyata kita.
Untuk
menutup tulisan ini, saya mengutip ayat yang disampaikan Yakobus 1 : 23-25, “Sebab jika seorang hanya mendengar firman
saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang
dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang,
dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”
Selamat mencatat
dan mengingat ayat firman Tuhan.
Tuhan Yesus
memberkati!