Belakangan hari
ini marak bermunculan tips pengasuhan anak atau parenting tips yang berfokus untuk membentuk anak hidup berpusat pada aturan,
ide, keinginan dan harapan orangtua mereka. Kalau bisa jujur, Anda sebagai orangtua
sudah berapa kali sih berusaha dengan sengaja meninggalkan dunia Anda dan mulai terlibat di dunia yang dijalani anak-anak Anda?
Saya selalu memandang bahwa ayat Alkitab [kitab]IKori9:20-21[/kitab] sebagai sebuah ayat yang begitu murni. Gagasan menjadi seorang Yahudi untuk orang Yahudi dan menjadi orang Yunani untuk Yunani adalah strategi penginjilan yang besar dan dikerjakan dengan sangat baik oleh Paulus di awal pelayanannya.
Strategi ini pula yang telah diuji dan terbukti efektif dalam pemuridan modern sekarang ini. Tapi bisakah kita menerapkan konsep serupa dalam pola pengasuhan anak?
Tak
dimungkiri, tantangan terbesar orangtua saat ini adalah perubahan kepribadian
anak yang cenderung menolak untuk terbuka kepada orangtua mereka karena merasa ada
semacam tembok pemisah antara dunia anak dan orangtua. Sebagai orangtua, kitalah yang harus memecahkan dinding pemisah ini agar kita bisa masuk ke dunia mereka.
Berikut
adalah 3 tips sederhana yang bisa dilakukan orangtua Kristen agar bisa masuk ke
dunia anak, sehingga anak bisa menjadikan orangtua sebagai sahabat berdiskusi dan bergaul.
Ikuti apa yang mereka lakukan
Apa jenis olahraga
atau film favorit anak Anda? Saat orangtua terlibat dengan hobi yang dilakukan
anak, orangtua bisa memantau segala aktivitas mereka apakah mereka benar-benar melakukan
hal-hal yang benar sesuai dengan didikan Anda. Namun saat Anda melakukannya, ingat
jangan terlalu mengekang anak. Cobalah untuk memposisikan diri sebagai sahabat, bukan orangtua.
Ketika
orangtua membangun dunia yang sama dengan dunia anak, orangtua akan takjub bahwa
tak lagi ada dinding pemisah itu. Orangtua dan anak hidup terbuka satu sama lain.
Usahakan selalu ada untuk anak
Begitu
banyak waktu tersita untuk pekerjaan dan kesenangan pribadi orangtua. Televisi,
lembur kerja dan media sosial banyak sekali telah mengalihkan perhatian kita dari apa yang sebenarnya penting bagi keluarga.
Sebagai
orangtua, adalah penting untuk memberikan waktu terbaik bagi keluarga,
khususnya anak baik secara fisik maupun mental. Hal ini harus dilakukan secara bertahap dan teratur setiap hari.
Peduli dengan sesuatu yang menarik perhatian anak
Apakah Anda
masih ingat bagaimana rasanya menjadi anak-anak? Kemungkinan tidak ya? Bahkan jika
Anda melakukannya, kesenangan saat masa anak-anak Anda mungkin akan jauh berbeda dengan kesenangan anak di masa ini.
Padahal kita
sadar betul bahwa teknologi sekaligus dampak negatif yang ditimbulkannya tengah
mengancam generasi muda saat ini. Jika orangtua saja malah membiarkan dan
seolah tak peduli dengan apa yang dilakukan anak, besar kemungkinan anak-anak ini
akan terjerumus dalam gaya hidup yang tidak benar dan bertentangan dengan nilai-nilai Kerajaan Allah yang diterapkan di rumah. Untuk itu, cobalah mencari tahu apa hal yang membuat
mereka tertarik? Apa yang mereka alami setiap hari? Dan apa hal yang paling membuat
mereka merasa khawatir?
Jika Anda benar-benar
sadar, inilah yang sesungguhnya dilakukan Yesus. Dia datang kedunia menjadi manusia
sama seperti kita agar bisa mengalami dan merasakan rasa sakit dan penderitaan kita.
Sebagai orangtua, kita harus menjadi seperti anak-anak; menyelami dunia dan hal-hal
yang menarik perhatian mereka.