10 Ketakutan Pria Saat Akan Menjadi Seorang Ayah
Sumber: Instagram.com/Nastusha Olivia Alinskie

Marriage / 7 November 2016

Kalangan Sendiri

10 Ketakutan Pria Saat Akan Menjadi Seorang Ayah

Lori Official Writer
3971

Apakah ada ketakutan yang mulai muncul di benak Anda saat mendapati diri akan menjadi seorang ayah? Pertama saya akan mengucapkan selamat! Kedua, Anda tidak sendiri. Faktanya, semua pasangan akan merasa bahagia saat akan dianugerahi momongan tentunya. Namun sebelum hal itu terjadi, banyak pria atau suami yang mulai was-was dengan beberapa hal ini.

Ketakutan #1 : “Bisakah saya melakukan semuanya dengan benar?” tanya Adrew.

Ini adalah ketakutan yang wajar bagi para pria yang bakal menjadi seorang ayah. Meski pada kenyataannya setiap ayah bisa merawat anak-anaknya. Jika pada awalnya dia benar-benar tidak mengetahui tentang bagaimana cara merawat anak, itu waktunya untuk belajar dan berlatih menjadi orangtua.

Ketakutan #2 : “Bisakah saya membantu istri saya dalam proses persalinan?”

Dalam satu penelitian menyebutkan jika 75% calon ayah merasa khawatir tidak dapat menemani istri saat bersalin. Tidak semua pria dapat bertahan dengan melihat orang yang dicintainya kesakitan atau berada dalam ruang bersalin yang penuh dengan darah. Kenyataanya, setiap istri pasti akan maklum dengan kondisi suami mereka. Karena dukungan suami tidak harus berupa selalu berada di sisi sang istri.

Ketakutan #3 : “Saya takut tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga saya setelah memiliki bayi.” ucap Brian

Solusi terbaik yang bisa dilakukan seorang calon ayah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya adalah memikirkan sudahkah gaji dari pekerjaan saat ini mencukupi kebutuhan sekeluarga? Jika ternyata pas-pasan, seorang suami perlu membuat perhitungan yang lebih baik. Misalnya, membuat anggaran pengeluaran untuk kebutuhan sang bayi. Hal ini tidak jauh berbeda dengan membuat anggaran rumah tangga.

Ketakutan #4 : “Saya takut semua yang kami lakukan akan berpusat sepenuhnya kepada bagi kami,” ucap Hendrik

Tenanglah. Jika kehidupan sosial itu penting, Anda benar-benar perlu satu atau sepuluh anak. Memiliki anak akan sangat menyenangkan, karena setiap ayah berkesempata untuk menjalin persahabatan yang erat dengan anak.

Ketakutan #5 : “Kekhawatiran terbesar saya saat memiliki anak adalah saya akan dipaksa untuk dewasa. Mengurangi minum alkohol dan bermain game online,” terang Tom.

Memiliki anak memang akan mengubah kehidupan pasangan suami istri. Alih-alih berfokus pada kebutuhan pribadi, waktu orangtua pasti akan tersita untuk memikirkan masa depan anak. Bekerja lebih keras, hidup lebih hemat dan bekerja sama dengan istri saat merawat anak.

Ketakutan #6 : “Kurang tidur, karena anak pasti akan sangat rewel,” ucap John.

Pada umumnya, memiliki bayi memang akan membuat setiap orangtua baru kerepotan. Jam tidur bayi yang berbeda dengan jam tidur orang dewasa memang akan cukup merepotkan orangtua. Tetapi itulah bayar harga yang harus dilewati setiap orangtua. Semua ayah juga mengalaminya.

Ketakutan #7 : “Akan terjadi sesuatu yang salah dengan bayi.” ucap Joe.

Orangtua yang bekerja memang akan terpaksa meninggalkan bayi mereka di rumah dengan pengasuh bayi (baby sitter). Ada kekhawatiran besar yang mungkin akan timbul, seperti takut bayi Anda kenapa-kenapa. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, pastikan untuk menemukan orang yang tepat untuk menjaga anak Anda. Saat Anda benar-benar menghadapi kondisi ini, minta kepada pengasuh untuk tetap mengabari kondisi anak setiap waktu.

Ketakutan #8 : “Akan timbul beragam kebisingan di sekitar rumah,” ucap Nate.

Bising karena tangisan bayi setiap waktu pastinya akan mengganggu ketenangan hidup Anda. Untuk hal ini, para suami hanya perlu maklum dan bersabar.

Ketakutan #9 : “Aku takut mengluangi kesalahan ayah saya, dimana saya tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik,” kata Zac.

Banyak ayah yang akan mencoba meniru sisi baik ayah mereka atau melakukan hal sebaliknya. Jika Anda merasa trauma dengan perlakuan buruk ayah Anda di masa lalu, maka tekatkan dalam diri untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Anda bukanlah ayah Anda. Anda bisa mengubah masa lalu buruk tersebut menjadi sesuatu yang baik bagi anak-anak Anda.

Ketakutan #10 : “Saya takut tidak bisa menenangkan anak saya saat dia menangis,” ucap Tony.

Tidak ada yang mustahil jika Anda benar-benar ingin begitu dekat dengan anak Anda, bahkan melebihi kasih sayang seorang ibu. Bukan mustahil bila dipelukan Anda tangisan anak bisa mereda. Saat anak merasa nyaman di pangkuan ayahnya, mereka pasti akan tetap tenang.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda saat ini tengah menunggu kehadiran si kecil ke dunia? Jika Anda masih memiliki ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan, tetaplah serahkan ketakutan tersebut kepada Tuhan. Minta agar Anda diberikan kemampuan menjadi seorang ayah yang terbaik bagi anak-anak Anda. 

Sumber : Thebump.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami