5 Alasan Jujur Wanita Tolak Pilih Pendeta Jadi Pasangan Hidup
Sumber: Patheos.com

Single / 4 November 2016

Kalangan Sendiri

5 Alasan Jujur Wanita Tolak Pilih Pendeta Jadi Pasangan Hidup

Lori Official Writer
11435

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (1 Korintus 6 : 14)

Kita semua setuju bahwa Alkitab mengingatkan orang percaya untuk tidak menikah dengan yang tidak sepadan. Tentu saja kita juga setuju bila tidak semua orang harus menikah dengan seorang pendeta bukan?

Tentu tak sedikit pula wanita yang kemudian menikahi seorang hamba Tuhan atau pendeta dan menemukan bagaimana posisi yang dihadapi di tengah profesi yang dijalani pasangan mereka.

Lewat sebuah riset kecil-kecilan yang dilakukan oleh seorang penulis bernama Joe McKeever, dia menemukan bahwa terdapat 5 alasan jujur wanita memilih tidak menikahi seorang pendeta seperti komentar yang ditemukan dari beberapa wanita.

1. Seorang pendeta hidup selama 24 jam/7 hari seminggu/365 hari setahun mengerjakan pekerjaannya.

Bahkan pada hari libur dan saat sedang liburan, pikirannya selalu terarah pada pekerjaannya. Jika Anda ingin menikahi pria yang bekerja dari jam 8 pagi sampai 5 sore saja sehari, maka pendeta bukanlah pilihan. “Pendeta tidak pernah ada di rumah,” tulis sebuah komentar.

2. Pendeta selalu bangun di malam hari dan mulai melakukan sesuatu hal atau menuliskan ide-ide.

Aktivitasnya saat bangun dan kembali untuk tidur pasti akan sangat menganggu pasangannya. Meskipun bagi mereka ini adalah sesuatu yang normal.

3. Pendeta memiliki kehidupan iman yang kuat, seperti yang digambarkan dalam Ibrani 11.

Kadang-kadang pendeta akan melakukan hal-hal aneh untuk alasan yang baik dan satu-satunya penjelasan yang mereka berikan adalah “Saya merasa Tuhan ingin saya melakukan ini.” Wanita yang belum memiliki tingkat keimanan yang sama pasti tidak akan memilih pendeta sebagai pasangannya.

4. Pendeta hidup bagi orang lain.

Seorang pendeta memang akan menjalankan tugas panggilannya untuk melayani banyak orang. Sementara sebagian besar wanita justru membutuhkan perhatian dan kehadiran pasangannya setiap waktu. Bagi wanita yang tak tahan kerap ditinggalkan dan seakan diabaikan, pendeta bukanlah pilihan untuk dijadikan pasangan hidup.

“Anda adalah prioritas terakhirnya. Orang lain akan diutamakan terlebih dahulu daripada Anda dan anak-anak Anda,” sebut wanita lainnya.

5. Pendeta tidak memiliki materi yang lebih baik dibanding dengan profesi yang lain.

Para wanita berpikir bahwa hidup seorang pendeta itu sangat pas-pasan. Dia hanya menerima gaji dan tunjangan terbatas yang diberikan gereja pusat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka juga akan memotong gaji untuk persepuluhan ke gereja. Para pendeta juga dianggap tidak bisa menikmati kehidupan mewah seperti orang lain. Meskipun mereka memiliki banyak uang, pendeta lebih memilih hidup sederhana dan tidak mencolok untuk menunjukkan contoh yang baik bagi jemaatnya.

“Bayarannya mengerikan, manfaat yang imajinatif dan dukungan dari gereja tidak dapat dipercaya,” tulis komentar lainnya.

Meski alasan-alasan ini benar-benar logis dan diterima sebagai fakta yang ril. Tetapi tetap saja wanita yang melontarkan alasan di atas adalah mereka yang tidak siap menghadapi kehidupan seorang pendeta. Mereka adalah wanita-wanita yang tidak mendapat panggilan yang sama dengan pasangannya dan tidak bisa mendukung profesi pasangannya sebelum memutuskan untuk menikahinya. Karena asalkan Anda siap saja, apapun profesi pasangan Anda alasan-alasan di atas tak lagi menjadi masalah besar dalam hidup rumah tangga Anda kelak.

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami