Keluarga Ateis Tiongkok Ini Percaya Tuhan Setelah Alami Mujizat
Sumber: christiantimes.com

Internasional / 1 November 2016

Kalangan Sendiri

Keluarga Ateis Tiongkok Ini Percaya Tuhan Setelah Alami Mujizat

Lori Official Writer
18502

Di hadapan ratusan hadirin dalam konferensi Movement Day Global Cities di New York, Zhang Heng menceritakan tentang kasaksian imannya. Heng menuturkan jika di masa mudanya dia adalah seorang ateis yang tidak percaya pada Tuhan dan agama. Namun di usia yang relatif muda, Heng diserang kelumpuhan yang membuatnya putus asa dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup.

Saat itu di tahun 1979, dia masih sangat ingat ketika dia berdoa kepada Tuhan meminta pertolongan dengan dipimpin oleh seorang pendeta yang berbagi injil dengannya. Heng terus mendengarkan pendeta tersbeut bercerita tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Saat itu sang pendeta mengatakan bahwa Heng bahkan bisa sembuh dan masuk surga apabila percaya kepada Yesus.

“Saya tidak terlalu banyak khawatir tentang pengampunan, semua hal yang saya khawatirkan adalah kesehatan saya sendiri,” kenang Heng.

Saat itulah sang pendeta mulai menyuruhnya untuk berdoa dan berpuasa selama tujuh hari. “Pada hari ketujuh, Tuhan menyembuhkan saya. Saya bangkit dan berjalan. Semua keluarga saya melihat hal itu dan mulai berlutut berdoa menerima Tuhan sebagai juru selamat mereka,” terangnya.

Sebulan berlalu sejak peristiwa itu, keluarga Heng mengadakan pesta syukuran dan mengundang beberapa kerabat dekat dan pendeta tersebut. Di sanalah Heng membagikan kesaksian tentang mujizat kesembuhan yang dia alami kepada 50 orang yang datang. Dan tanpa disangka, mereka semua bahkan percaya kepada Tuhan malam itu juga.

Sejak itu, Heng memutuskan menjadi pendeta. Delapan tahun dari saat itu, Heng dan kelompoknya sudah membangun 200 gereja dengan jemaat mencapai 20 ribu orang. Kendati sebagain besar dari gereja tersebut sedang mengalami ancaman dari rezim partai komunis.

“Banyak hamba Tuhan diseret ke penjara. Saya dikejar selama sekitar lima tahun dan dijebloskan ke penjara selama tiga tahun. Saya bertanya kepada Tuhan mengapa saya harus berada di penjara. Tuhan menjawab ‘injil dibutuhkan di tempat ini’. Jadi bahkan di penjara kami banyak menuai jiwa yang hidup dalam iman, kami baptis mereka di kamar mandi,” katanya.

Kesaksian pendeta Zhang Heng ini menunjukkan realita tentang kondisi yang terjadi di Tiongkok saat ini, di mana ratusan juta umat Kristen menghadapi penganiayaan. Namun kondisi ini tidak akan menghentikan prediksi bahwa Tiongkok menjadi negara Kristen terbesar di dunia.

Sumber : Christiantimes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami