Film Terbaru Ini Dinilai akan Membuka Luka Lama Bangsa Israel
daniel.tanamal Official Writer
Sebuah film yang akan dirilis pada pekan ini di Avignon Festival di Perancis berjudul Yitzhak Rabin, Chronicle of an Assassination dinilai akan mendapat perhatian khusus dari seluruh pihak didunia,
terutama yang terkait dengan rivalitas dan juga upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.
Sang sutradara film, yang sangat populer di Israel, Amos Gitai sangat mengerti bahwa kehadiran film ini akan membuka luka lama sejarah Israel. “Saya
tahu saya menyentuh subjek yang sangat sensitif bagi Israel. Hanya beberapa
hari lalu di festival di Jerusalem, Menteri Budaya Miri Regev menuding
artis-artis Israel menjadi ‘kuda troya’ musuh,” ujarnya pada AFP.
Film pembunuhan Rabin ini sendiri akan diceritakan melalui versi
istrinya Leah. Latar belakang
pembunuhan itu sendiri adalah kebijaksan Rabin yang saat itu menjabat sebagai Perdana Mentri yang memperjuangkan perdamaian Israel dan Palestina dan juga menyerukan perdamaian di Yordania. Usahanya itu membuatnya mendapat Nobel
Perdamaian pada 1994, bersama Shimon Peres pemimpin Palestina Yasser Arafat.
Namun, sudah barang
tentu kebijakan ‘sensitif’ ini mengundang reaksi negative dari seorang oposan bernama Yigal Amir. Dalam sebuah konvoi perdamaian di Tel Aviv, Amir menembak mati
Rabin. Pemuda berusia 25 tahun yang merupakan ekstrimis sayap kanan itupun
ditangkap dan dipenjara seumur hidup.
Bagi keluarga besar Rabin sendiri, pembunuhan ini dianggap sebagai tragedi pribadi dan bencana sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sepanjang sejarah Israel, hanya Rabin satu-satunya Perdana Mentri yang dibunuh.
Bagi sang sutradara
Gitai, Rabin adalah idola dan pahlawannya. Dia masih mengakui bahwa Rabin adalah sosok yang mempunyai kekuatan dalam membawa perubahan. Untuk itulah dirinya membuat film ini dengan tujuan
sebagai satu referensi kuat untuk keluar dari jalan kekerasan.
“Menonjolkan kebencian
telah menjadi jalan untuk terpilih di seluruh dunia sekarang, ketika Anda
melihat Donald Trump di Amerika Serikat dan apa yang terjadi di Eropa, Israel, serta Timur Tengah,” tutupnya.
Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1