Ada sebuah humor yang
sering dilontarkan para pasangan yang sudah lebih lama menikah kepada mereka
yang baru menikah, yang bunyinya kira-kira begini, “6 bulan pernikahan itu masa
bulan madu, lewat dari itu masa kenyataan.” Maksudnya masa kenyataan adalah masa
dimana kita mengetahui karakter asli masing-masing dan intensitas kemesraaan mulai semakin berkurang.
Beberapa pasangan yang menyadari
akan hal ini memilih untuk berpisah setelah rumah tangga berjalan 1-2 tahun. Beberapa
yang lain bertahan hingga sampai 5 tahun dan setelah itu bercerai. Hanya sedikit
atau mungkin sangat sedikit yang pada akhirnya mengecep keindahan dalam berkeluarga hingga sampai pada maut memisahkan.
Dr. Gary Rosberg dan
istrinya, Barbara telah mengidentifikasi beberapa prinsip utama di Alkitab yang
mereka rasakan merupakan kunci agar pernikahan “anti perceraian.” Dengan mengikuti
panduan ini bukan hanya hubungan Anda dan pasangan yang semakin menunjukkan
perkembangan, tetapi ini akan menjadi pola untuk anak-anak ikuti ketika mereka nantinya menjalin relasi dengan pasangan mereka di masa depan.
Penulis sendiri lebih suka menyebut ini “6 Kunci agar Pernikahan Anda Lebih Baik Baik Saat ini.”
1. Memaafkan dalam Kasih. Karena pengorbanan Yesus Kristus di
kayu salib, seluruh dosa kita diampuni. Memaafkan dengan kasih telah Dia
tunjukkan adalah esensial bagi sebuah pernikahan. Ini menawarkan awal yang
lebih segar setelah salah satu pihak melakukan tindakan yang begitu menyakiti. Tanpa adanya pengampunan, tidak ada pernikahan yang akan bertahan lama.
2. Melayani dalam Kasih. Apa Anda tahu apa yang dibutuhkan oleh
pasangan Anda? Cintai dia dengan hati yang melayani adalah cara terbaik dan
paling cepat untuk mengetahuinya. Layanilah satu dengan yang lain dalam kasih (Setidaknya
– Yesus sudah teladankan bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi melayani).
3. Bertekun dalam Kasih. Pernikahan itu adalah ibarat lari
marathon – dan bukan lari cepat. Apakah Anda di dalamnya untuk jangka lama,
atau apakah Anda memiliki kecenderungan untuk “meloncat keluar” ketika perjalanan
menjadi semakin sulit? bertekun dalam kasih menopang kita melewati segala rintangan dalam hidup.
4 Jagalah Kasih. Dengan kata lain, biarkan pasangan
Anda mengetahui bahwa Anda akan melakukan apa pun untuk menjaga pernikahan
bersama-sama (selama sah dan sesuai dengan norma-norma kesusilaan tentu saja).
Budaya sekarang tidak terlalu bersemangat dengan pernikahan – walaupun rumah
tangga adalah tulang punggung dari masyarakat. Kasih yang menjaga melindungi hati
Anda dan pasangan dari ancaman-ancaman yang datang kepada pernikahan Anda, percayalah ancaman-ancaman itu ada di luar sana!
5. Rayakan Kasih. Rayakanlah pernikahan Anda! Syukuri segala
hal yang telah Anda jalani bersama. Merayakan cinta memperlengkapi Anda untuk
mempertahankan kepuasan koneksi emosional, fisik, dan spiritual dengan pasangan Anda. Rayakanlah!
6. Perbaharui Kasih. Memperbaharui kasih memberikan kesempatan
kepada suami dan istri untuk memandang perjanjian pernikahan adalah sesuatu
yang tidak dapat terpatahkan oleh apa pun juga. Jadi bagikanlah hadiah ini dengan
pasangan Anda setiap hari. Bersukacitalah karena faktanya Anda dan dia akan bersama selamanya – dalam suka dan duka -.
Dalam setiap hubungan yang ada, kasih selalu membutuhkan waktu. Jadi tetaplah mempraktikan enam hal ini, berdoalah, dan mulailah dengan mencintai pasangan Anda! – Jim Burns
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more