8 Perbedaan Mendasar antara Hubungan Sehat dengan Tidak Sehat (2)
Sumber: www.gaulgelaa.com

Single / 22 September 2016

Kalangan Sendiri

8 Perbedaan Mendasar antara Hubungan Sehat dengan Tidak Sehat (2)

Budhi Marpaung Official Writer
3396

Bagi Anda yang menginginkan hubungan yang harmonis, yang membangun, dan bahagia maka Anda perlu mengetahui tentang hubungan yang sehat dan tidak sehat. Artikel sebelumnya telah mengurai empat perbedaan dan berikut adalah empat perbedaan lainnya. 

5. Memaafkan vs Dendam. Pengampunan adalah karunia ajaib antara dua orang. Hubungan berkembang bila kita bersedia untuk memaafkan masa lalu yang sakit dan membuat kita kecewa. Menolak untuk memaafkan adalah seperti membawa kantong sampah penuh luka dari masa lalu. Setiap kali seseorang membuat kesalahan, kita melemparkannya ke dalam tas dan membawanya bersama kita selamanya.

Tidak ada kantong sampah dalam hubungan yang sehat. Dengan kasih, pasangan akan mampu mengambil sakit hati dan kekecewaan masa lalu dan membakarnya di api pengampunan. Apa hadiah yang lebih besar yang bisa kita beri kepada seseorang daripada membebaskan mereka dari kesalahan berat mereka? Ketika kita membuka orang lain dari masa lalu yang tidak bisa mereka perbaiki sendiri, kita membebaskan mereka untuk menjadi semua yang mereka inginkan, dan kita membebaskan hubungan kita untuk menjadikan hubungan kita seperti yang kita dan pasangan mau.

6. Keamanan vs Takut. Keamanan adalah komoditi yang langka di dunia ini. Seringkali orang datang dari masa kanak-kanak yang tidak aman dimana mereka hanya bisa berharap bahwa kehidupan dewasa mereka nanti mereka bisa menjalin relasi yang nyaman dengan orang yang peduli dengan mereka. Karena begitu banyak kehidupan yang ujungnya adalah risiko, kita merasa butuh satu hubungan yang bisa setidaknya membuat kita aman.

Alkitab mengatakan, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan "(1 Yohanes 4:18). Ketika kita beralih dari mencoba untuk menggunakan orang lain memenuhi kebutuhan keamanan kita kepada mencoba untuk memenuhi kebutuhan keamanan orang lain, kita menemukan diri kita berada dalam dimensi baru. Fokus kita ada pada kebutuhan mereka, bukan kebutuhan kita. Kita mengisi keraguan dan ketakutan mereka dengan jaminan dari perilaku konsisten kiuta. Kita menenangkan ketakutan mereka dengan menjadi pribadi yang dapat diandalkan. Kita menjadi orang yang mencintai: fokus kepada pasangan dan benar-benar murni. Itu adalah jenis cinta yang mendorong keluar ketakutan dan memberikan keamanan yang asli.

7. Kerentanan vs membela diri. Dalam lingkungan yang aman, seseorang bebas untuk terbuka dan menjadi rentan. Luar biasa untuk menjadi rentan, mengekspresikan emosional secara terbuka dan memiliki seseorang yang bisa merespon dengan positif emosional yang Anda tunjukkan. Rasa menyenangkan dari kerentanan memungkinkan Anda untuk membuka lebih banyak lagi, menemukan lebih banyak tentang siapa Anda, menghargai semua yang baik yang telah Allah ciptakan di diri Anda.

Dalam hubungan yang ditandai dengan rasa takut, justru sebaliknya yang terjadi. Ada kebutuhan untuk membangun benteng pertahanan. Jika Anda tidak melindungi diri sendiri, Anda merasa orang lain sedang melanggar ketentuan yang Anda buat, identitas Anda seperti dirampok, dan Anda merasa dikendalikan. Dinamika defensif (mempertahankan diri) menyebabkan kematian daripada hidup dan pertumbuhan di dalam diri seseorang.

8. Kejujuran vs Penipuan. Tidak ada hubungan yang abadi, yang sehat, dibangun di atas dasar ketidakjujuran. Kejujuran harus menjadi inti dari sebuah hubungan; tidak ada pengganti untuk itu.

Ketidakjujuran adalah kebiasaan yang sangat sulit untuk diputuskan. Salah satu fungsi utama dari kelompok pendukung pemulihan adalah tersedianya akuntabilitas, yang memegang para pecandu yang suka menipu untuk hidup di dalam kebenaran sejati. Tanpa akuntabilitas, kepercayaan dan pemulihan keintiman dalam hubungan adalah sesuatu yang mustahil.

Sumber : www1.cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami