Rohaniawan Katolik
sekaligus pendiri Setara Institute Romo Benny Susetyo mengemukakan pandangan di
balik meningkatnya peristiwa teror yang dihadapi umat beragama di Indonesia,
termasuk teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santo Yosef, Medan,
Sumatera Utara akhir pekan lalu. Dia mengatakan bahwa pemahaman agama yang bias atau tidak utuh menjadi virus utamanya.
“Banyak masyarakat
memahami agama tidak utuh dan bias. Akibatnya, mereka bertindak dari penafsiran sendiri,” terang Romo Benny, seperti dikutip dari Metrotvnews.com, Minggu (28/8).
Dia menambahkan,
masyarakat cenderung memakan mentah-mentah apa yang diterima. Apalagi dengan kehadiran
media sosial yang dengan mudahnya menyebar beragam informasi yang cenderung berisi
konten-konten keliru. Anak muda menjadi korban yang mudah tersulut informasi dan
cepat bereaksi. “Anak-anak muda biasanya terinspirasi dari sana. Penyebaran agama yang bias menjadi konter-konter radikalisme,” terangnya.
Untuk itu, Romo
Benny mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mulai menganut nilai-nilai keberagaman
dan multikultural untuk mencegah timbulnya kebencian-kebencian berdalil agama yang
membahayakan. “Jangan berfikir orang yang beda agama itu bahaya. Harus mulai belajar agama yang multikultural.”
Terkait teror
bom bunuh diri di Medan, pria berusia 47 tahun ini menyampaikan bahwa kejadian itu
memang tidak akan sampai menimbulkan konflik agama. Karena dia meyakini Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) di Medan pasti telah bekerja guna meredam konflik yang bisa saja terjadi.
Dia juga menilai
pengalaman masa lalu yang terjadi di berbagai kota di tanah air sudah mengajarkan
masyarakat untuk tidak tersulut konflik yang mengatasnamakan agama. “Ini
menunjukkan masyarakat Indonesia sudah dewasa. Artinya sudah mampu melihat bahwa ini gak ada kaitannya dengan agama,” ucap Benny.
Kendati begitu, dia tetap berpesan agar masyarakat khususnya anak muda, lebih banyak belajar soal keberagaman atau multikultural. Mungkin sama pentingnya harus memahami butir-butir Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 soal kerukunan hidup umat beragama.
Sumber : Metrotvnews.com