5 Tipe Suami yang Tidak Diinginkan Kaum Wanita

Sama seperti Abraham yang menginginkan istri yang baik bagi anak-anaknya, Tuhan pun menghendaki hal serupa bagi anak-anak-Nya. Tuhan bahkan kerap kali mengingatkan kita tentang bahaya menikah dengan pasangan yang salah. Pertimbangan memilih pasangan yang tepat juga menjadi bahan pemikiran kaum wanita loh. Banyak diantara wanita yang tidak menghendaki akan memiliki tipe suami seperti berikut.

Tipe Pecandu

Pria yang secara fisik dan emosional kecanduan pada zat dan kebiasaan buruk cenderung membahayakan orang-orang terdekatnya. Hal inilah yang diingatkan lewat firman Tuhan dalam 1 Timotius 3: 2-3 dan Amsal 25: 28. Dua ayat ini mengingatkan tentang dampak buruk menjadi seseorang yang tidak mampu mengendalikan dirinya dari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti pemabuk dan pecandu obat-obatan terlarang.

Menikah dengan seorang pecandu ibarat menaiki mobil yang dikemudikan oleh seorang pemabuk. Perjalanan pernikahan Anda tentu saja dalam bahaya.

Tipe Pemarah

Bagaimana perasaan Anda ketika berada dekat dengan pribadi pemarah? Apakah Anda merasa nyaman atau bebas menjadi diri sendiri? Tentu saja tidak! Hidup bersama suami pemarah ibarat berjalan di atas ladang ranjau. Suami tipe ini akan selalu mencari-cari kesalahan pasangannya dan tiada hari tanpa pertengkaran. Rumah akan menjadi seperti neraka dan kemarahan yang selalu meledak-ledak setiap swaktu merampas sukacita seluruh keluarga.

Alkitab memperingatkan, “Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri (Amsal 22: 24-25)”

Setiap orang membutuhkan pasangan yang dapat mengatasi kekecewaan, yang tak satupun diantaranya yang tega menghancurkan semangat anak-anaknya atau malah membuat anak-anaknya trauma atas segala kekacauan hubungan orang tua mereka.

Tipe yang Tidak Berkarakter

Alkitab berkata bahwa ‘penampilan itu menipu’. Setiap wanita tidak ingin memiliki suami yang hanya menarik perhatian ketika mereka pacaran. Tetapi setiap wanita menginginkan suami yang benar-benar membuat mereka menjadi istri yang beruntung karena memiliki suami yang bisa membahagiakan dan membuat mereka selalu jatuh cinta.

Suami yang seperti ini tidak perlu wajah yang tampan, tetapi yang paling penting adalah ketika mereka memiliki karakter yang baik. Seperti bertutur sapa yang sopan dengan pasangannya, ramah, rendah hati, akrab dengan seluruh keluarga besar dan siapa saja. Suami yang memiliki karakter seperti ini mungkin sangat sulit ditemukan, tetapi sangat diinginkan semua wanita.

Tipe Pemalas

Alkitab mengatakan, “Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak (Amsal 18: 9)” Berapa banyak orang yang kehilangan keluarga, karir, dan semangat mereka karena kemalasan? Sama seperti perumpamaan tentang hamba yang malas dalam Matius 25: 26.

Pasangan yang malas hanya akan menjadi parasit bagi masyarakat dan keluarganya. Rasul Paulus menulis bahwa orang yang tidak bekerja tidak boleh makan (2 Tesalonika 3: 10). Kemalasan sering bersembunyi di balik ketakutan dan alasan yang tidak masuk akal (Amsal 26: 13). Jadi, para pria ingatlah bahwa setiap istri tidak suka dengan suami pemalas!

Tipe yang Tidak Mengasihi Tuhan

Setiap istri pasti ingin memiliki suami yang bisa memimpin keluarganya kepada Tuhan. Sayangnya, masih banyak suami yang hanya mengikuti kegiatan keagamaan seadanya, tidak karena dorongan akan kecintaan kepada Tuhan. Suami yang mengasihi Tuhan tentu saja akan terlihat lewat buah karakter yang mereka miliki, seperti memimpin keluarga sesuai dengan kehendak Tuhan. Menjadi suami yang mengasihi istri dan anak-anaknya tanpa batas.

Suami yang mengasihi Tuhan juga adalah mereka yang memberi teladan yang baik tentang pengenalan akan kasih Tuhan kepada keluarganya. Bukankah setiap istri yang memiliki tipe suami seperti ini akan sangat berbahagia? Tentu saja bukan?

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles