3 Hal Ini Harus Diketahui Setiap Ibu Saat Konflik dengan Anak
Sumber: sidomi.com

Parenting / 18 August 2016

Kalangan Sendiri

3 Hal Ini Harus Diketahui Setiap Ibu Saat Konflik dengan Anak

Lori Official Writer
2924

Siapa bilang jadi seorang ibu itu mudah? Para ibu yang sedang membaca artikel ini pasti mengangguk setuju bukan? Salah satu hal yang paling sulit bagi seorang ibu adalah ketika mendapati mereka menyalahkan diri sendiri karena pilihan salah dari anak-anak mereka.

Hal sulit kedua adalah bagaimana cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak. Terutama ketika pilihan tersebut menyebabkan konsekuensi yang cukup besar. Kedua hal ini menjadi kesedihan yang mendalam menjadi seorang ibu.

Untungnya, Tuhan puny acara untuk menangani hal ini. Dia merasakan kesedihan seorang ibu. Dia juga tahu kesedihan kita. Firman menjadi satu-satunya jalan solusi atas setiap masalah yang kita hadapi. Dalam Efesus 6: 10-12 dikatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

Ayat di atas mengandung tiga pandangan baru yang bisa digunakan oleh setiap ibu saat menghadapi anak-anaknya.

Para ibu tidak bisa mengatasi masalah saat berhadapan dengan anak hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri

Tuhan memanggil kita untuk mengenakan perlengkapan senjata Tuhan karena apa yang kita hadapi adalah sebuah pertempuran. Sebuah pertempuran dalam porsi yang cukup sengit. Dan senjata-Nya bukan senjata rohani mainan yang mungkin tidak bekerja. Tetapi senjatanya itu ampuh.

Senjata yang disebutkan di ayat tersebut adalah ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan, perisai iman, ketopong keselamatan, pedang Roh dan juga doa. Semua unsur senjata rohani ini wajib digunakan ketika sedang menghadapi anak yang sedang dalam masalah.

Pertempuran itu tidak menyangkut anak dan pilihan mereka

Setiap orangtua pasti sering berpandangan bahwa mereka kerap kali konflik dengan anak sendiri, terjadi ketidakcocokan dan perbedaan pandangan. Tetapi pada kenyataannya, konflik itu bukanlah berasal dari si anak, melainkan dari kuasa lain yang ada di dalamnya.

Orangtua kadang kala merasa kalah dalam pertempuran ini karena kuasa lain yang ada di dalam anak menyebabkan anak buta akan kebenaran. Dia merancangkan kelemahan-kelemahan kita dalam pikiran anak.

Karena itu, kita harus melawan kuasa yang ada di dalamnya, bukan melawan anak secara fisik. Dia adalah musuh yang menyelinap dan mencoba merusak hubungan antara orangtua dan anak.

Peperangan terjadi di alam roh

Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan orangtua adalah memandang sesuatu yang tampak. Orangtua berpikir bahwa sesuatu yang mereka lihatlah yang harus diserang. Sayangnya, firman Tuhan berkata tidak demikian.

Jadi, menjadi seorang ibu atau ayah yang sedang menghadapi anak yang sulit diatur atau mulai mengikuti kehendaknya sendiri hanya perlu dilakukan dengan pujian dan doa. Pujian yang disampaikan bagi kemuliaan Tuhan, setelah itu menaikkan doa untuk menaklukkan pengaruh jahat yang merasuk ke dalam hati dan pikiran anak. 2 Korintus 20: 1-27 bisa menjadi ayat pemandu untuk melakukan doa ini.

Pujian dan doa yang kita lakukan harusnya bertujuan untuk melepaskan kuasa Tuhan bekerja di dalam kehidupan anak. Konflik yang melibatkan kekuatan fisik dengan anak tidak akan menyelesaikan masalah. Namun pujian dan doa akan menghasilkan sesuatu yang tidak kita sangka-sangka.

Menjadi orangtua, khususnya seorang ibu memang sulit. Tapi kita tidak sendiris. Ada Tuhan yang akan menolong perjuangan kita sepanjang mengasuh anak-anak yang sudah diamanatkan itu hingga mereka mengerti bahwa orangtua yang membesarkan mereka benar-benar hidup dalam firman Tuhan. Apa yang ditabur oleh orangtua pasti akan turun kepada anak-anaknya.

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami