Orangtua yang memiliki
anak berusia remaja dan dewasa adalah masa ketika mereka mendapati bagaimana mereka
bisa mengambil bagian dalam permasalahan anak. Tak sedikit anak yang kemudian mulai
memberontak, mengikuti pergaulan yang salah hingga terjerumus dalam kebiasaan buruk
seperti narkoba, mabuk-mabukan, suka keluyuran dan sulit diatur. Anak berubah menjadi keras kepala, kasar dan pembangkang terhadap orangtua.
Setiap orangtua tentu
tidak menghendaki hal tersebut terjadi kepada anak. Apalagi mengetahui anak terlibat
dalam kelompok anak brutal, pecandu narkoba dan hidup dalam pergaulan bebas. Dunia
pasti serasa kiamat ketika mengetahui anak Anda terlibat dalam salah satu hal ini bukan?
Meskipun begitu,
bukan berarti Anda kehilangan harapan akan masa depan anak untuk selamanya. Tuhan
tetap memberikan jalan keluar bagi setiap persoalan Anda sebagai orangtua. Persoalan sebesar apapun yang dialami anak, orangtua
hanya perlu bergantung penuh kepada Tuhan dan memastikan untuk memandang persoalan
dengan sudut pandang yang berbeda. 4 hal ini bisa membantu orangtua yang memiliki anak hidup dalam kecanduan atau kebiasaan buruk:
Pertama: Jangan menyakiti diri sendiri atas kondisi anak
Kejatuhan anak dalam
kebiasaan yang salah sesungguhnya bukan hasil dari didikan yang buruk, pengaruh
buruk atau lingkungan yang buruk. Berhentilah menyakiti dan menyesali diri ketika
Anda merasa telah mendidik anak dengan cara yang salah. Anda hanya akan memperkeruh
situasi dan membuat anak semakin tertekan dengan penyesalan Anda yang berlarut-larut. Sebaliknya, pikirkanlah solusi terbaik agar anak terdorong untuk mau sembuh.
Kedua: Jangan berusaha mengubah anak
Anda tidak bisa
mengontrol masalah anak lebih dari ketika Anda mengontrol kebutuhan hidup Anda.
Biarkan anak menanggung rasa bersalah dan rasa malu akibat tindakannya dan hal itu
akan berhasil ketika dia mengambil keputusan untuk mau sembuh. Tugas Anda sebagai
orangtua hanyalah tetap mengasihi dia dan mendukungnya untuk sembuh. Jika dia tidak
memerlukan bantuan, biarkan dia mengetahu bahwa Anda tetap ada untuk dia kapanpun
dia butuh. Tahan diri Anda untuk tidak mempersalahkannya atas pilihan hidup yang dijalaninya.
Ketiga: Tetap berpengharapan
Hidup anak yang hancur
karena kecanduan (narkoba atau alkohol) berakibat fatal akan menghacurkan pikiran,
tubuh dan jiwa anak. Namun dengan perawatan yang tepat dan keinginan kuat untuk
sembuh bisa menyelamatkan anak dari jurang kehancuran itu. Para pecandu yang berhasil
pulih tidak mustahil bisa hidup secara produktif, bahagia dan hidup lebih
bermakna. Tetaplah miliki keyakinan kuat dan tak putus harapan bahwa anak Anda bisa pulih secara total.
Keempat: Jadilah pendukung bagi anak
Jangan berusaha untuk
menjadi perawat, penasihat, guru dan bahkan motivator anak. Hal ini tidak akan berhasil
mendorong anak pulih dari kebiasaan buruk atau kecanduannya. Berhentilah mencoba
menjadi sang penyelamat baginya. Karena anak bermasalah seperti ini hanya membutuhkan
dukungan dan kepercayaan dari Anda bahwa dia bisa melewati masa paling
menyakitkan itu. Jika anak bergumam, “Tidak mungkin. Anak saya sudah terlalu hancur.
Dia tidak waras lagi. Dia tidak tahu bagaimana membuat keputusan yang baik atas
dirinya sendiri. Saya tidak melihat dia bisa bangkit dari masalah ini.” Mungkin
saran ini sepatutnya Anda dengarkan, sebagai orangtua yang sudah dikecewakan dan
hancur cobalah untuk tidak berfokus pada masa lalu atau rintangan yang terbentang
di depan. Tak peduli seberapa buruk hidup anak Anda, Anda hanya perlu menyaksikan
hidup orang-orang yang lebih buruk dari anak Anda berhasil pulih.
Sebagai orang
Kristen, Alkitab adalah sumber kebenaran dan inspirasi. Jadi, pakailah firman
Tuhan sebagai doa untuk pemulihan hidup anak Anda dan minta kekuatan dari Tuhan
agar Anda diberi kemampuan untuk menghadapi persoalan ini hingga tuntas. Semua orangtua
di jaman ini juga sedang menghadapi tantangan dari cara hidup anak muda saat ini.
Namun dengan kasih, iman, pengetahuan dan ketekunan, semuanya akan baik-baik
saja.