3 Langkah Sederhana Untuk Melepaskan Si Dia
Sumber: ECP

Single / 27 July 2016

Kalangan Sendiri

3 Langkah Sederhana Untuk Melepaskan Si Dia

Puji Astuti Official Writer
7125

Apakah Kamu pernah pacaran dengan seseorang dan engkau begitu mengasihi atau mencintai pasanganmu, namun kamu dan dia harus putus karena alasan tertentu? Atau Apakah kamu pernah dekat dengan lawan jenis  dan kamu mulai mengasihi atau mencintai orang tersebut, tetapi karena sesuatu hal kalian tidak menjadi dekat kembali?  Engkau terluka, perasaan sedih dan kecewa berkecamuk di hatimu dan kamu bertanya – tanya dalam hatimu kenapa semua itu terjadi kepadamu?  Ketika kamu mengalami kondisi tersebut, berikut beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yaitu :

1. Melepaskan Perasaanmu 

Ketika kamu mengalami putus cinta atau dikecewakan,  kamu harus melepaskan setiap kekecawaanmu, kesedihanmu dan melepaskan pengampunan kepada orang yang telah menyakiti hatimu. Tuhan sendiri dengan jelas berkata di dalam Matius 18 : 21-22 “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?  Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Mungkin berat buatmu untuk melepaskan perasaan – perasaan tersebut, namun ketika kamu meminta Tuhan memampukan kamu untuk melepaskan perasaan kekecewaanmu tersebut pasti kamu dimampukan Tuhan untuk mengampuni dan melupakan kesalahan orang yang telah yang menyakiti kamu. Dan tetaplah mengucap syukur atas apa yang terjadi di dalam hidupmu karena dengan mengucap syukur kepada Tuhan, kamu akan mendapatkan kekuatan baru.

2. Fokus kepada Tuhan

Ketika kamu sudah tidak lagi berhubungan dengan pacarmu atau seseorang yang kamu cintai, mungkin kamu merasa Tuhan begitu tidak adil buat hidupmu dan bertanya kenapa semua ini harus terjadi sama kamu?  Tuhan ijinkan hal tersebut terjadi karena Tuhan ingin kamu lebih fokus kepada Tuhan supaya rencana Tuhan dapat digenapi dalam hidupmu.  Mungkin sewaktu kamu berhubungan dengan pasanganmu atau orang tersebut,  kamu lebih fokus kepada dia dan bukan kepada Tuhan. Tuhan ingin kamu melepaskan segala sesuatu untuk mengikutiNya, seperti tertulis di dalam Matius 16 :24 “ Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 

Tuhan tidak bisa bekerja lebih maksimal di dalam dirimu, jika kamu belum melepaskan segala sesuatunya, salah satunya melepaskan dia yang kau cintai buat Tuhan. Ijinkan Tuhan memproses hidupmu supaya kamu lebih maksimal dipakai Tuhan, seperti tertulis di Yohanes 12 : 24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

3. Jangan terburu – buru mencari pengganti 

Ketika kamu putus dengan kekasihmu dan hatimu masih terluka,  jangan langsung terburu-buru mencari pengganti pasanganmu untuk menghilangkan rasa sakit hatimu atau melupakan pasanganmu sebelumnya. Karena pengganti pasanganmu tidak bisa menyembuhkan luka hatimu, Tuhanlah yang dapat menyembuhkan luka hatimu dan yang paling mengerti hatimu. Mungkin juga saat ini, Tuhan sedang memproses  pasanganmu sehingga Tuhan yang akan persatukan kalian kembali dengan cara dan waktu Tuhan atau Tuhan sudah sediakan orang yang lebih baik dari yang sebelumnya untuk menjadi pasanganmu. Oleh karena itu, Tetaplah fokus kepada Tuhan serta melakukan hal – hal positif yang berkenan di hati Tuhan. Duniamu tidak akan runtuh jika kamu tidak memiliki pasangan lagi karena Tuhan tahu yang terbaik buat hidupmu. Ingatlah bahwa “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28) dan “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18. (ECP)


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].

Sumber : Elisabeth Caterina
Halaman :
1

Ikuti Kami