Dewan Gereja Dunia Kecam Tindakan Kekerasan Dan Penembakan Di Munich
Sumber: global.liputan6.com

Internasional / 25 July 2016

Kalangan Sendiri

Dewan Gereja Dunia Kecam Tindakan Kekerasan Dan Penembakan Di Munich

Mega Permata Official Writer
2982

Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia atau World Council Church, Pendeta Dr Olav Fykse Tveit, mengecam penembakan di Munich, Jerman, hari Jumat (22/7). Aksi penembakan itu terjadi di sebuah pusat perbelanjaan dan dekat dengan restoran cepat saji, McDonald’s, jumat malam waktu setempat. 

Pendeta Olav Fykse Tveit mengatakan, “Serangan fatal yang berlangsung kemarin di Munich, melawan orang tidak bersalah, ini adalah serangan terhadap kehidupan manusia, martabat manusia dan hak asasi semua manusia,” katanya seperti dikutip oikoumene.org, Sabtu (23/7).

Diketahui menurut media Jerman, seorang pemuda berusia 18 tahun menembak secara membabi buta di pusat perbelanjaan Munich yang ramai dan dekat dengan McDonald’s. Pemuda tersebut telah menewaskan sembilan orang, delapan dari mereka berusia 14 dan 20 tahun. Sementara sebanyak 27 orang luka-luka. Pada saat bersamaan, pelaku juga membunuh dirinya sendiri.

Tveit menambahkan, “Sekali lagi kami terkejut dan sedih dengan tindakan kekerasan yang brutal ini. Harapan dan doa saya panjatkan untuk para korban, kerabat dan teman-teman mereka,” katanya.

Kejadian ini termasuk kejadian ketiga kekerasan terhadap warga sipil di Eropa Barat dalam delapan hari terakhir. Serangan sebelumnya terjadi di kota resor, Nice, Perancis dan pada kereta api di Bavaria dekat kota Wuerzburg. Kejadian tersebut juga diklaim sebagai ulah dari ISIS.

“Serangan ini sangat mengejutkan, karena tampaknya ada tujuan yang jelas sengaja menargetkan anak-anak muda yang mana sedang menikmati harinya di kota, Jumat malam,” kata Tveit. 

Sebagai Dewan Gereja Dunia, juga mengajak untuk berdoa sebagai bentuk solidaritas pada para korban serta orang-orang terdekat mereka. “Saya tetap yakin bahwa peradaban dan kebudayaan Eropa akan bertahan dan berkembang meskipun serangan ekstremis tersebut. Sebagai gereja, kita memiliki tanggung jawab untuk membangun budaya non-kekerasan di setiap lingkungan masyarakat.”

Sumber : Oikoumene.org/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami