Erwin Wibowo: Balas Dendam Karena Sakit Hati Pada Wanita

Family / 18 July 2016

Kalangan Sendiri

Erwin Wibowo: Balas Dendam Karena Sakit Hati Pada Wanita

Mega Permata Official Writer
6551

Semua orang tentu ingin dicintai secara tulus oleh pasangannya. Ini juga yang menjadi harapan dari seorang pria bernama Erwin Wibowo. Berharap bahagia, apa daya justru kekecewaan yang diterima. Selama beberapa kali menjalin hubungan, Erwin kerap dikhianati. Inilah yang membuatnya sakit hati dan berupaya membalas dendam.

Awalnya Erwin bertunangan dengan seorang wanita, hubungan jarak jauh mereka berjalan cukup baik. Seiring waktu, muncul perubahan sikap yang ditunjukkan pasangannya. Sehingga timbul perasaan curiga. Untuk menjawab rasa penasaran, Erwin akhirnya berusaha mencari tahu kebenarannya. 

Apa yang ditakutkan olehnya ternyata ‘berbuah’ pahit. Tunangannya ketahuan menjalin hubungan dengan pria lain. “Saya tidak menyangka tunangan saya berlaku seperti itu. Akhirnya saya katakan pada orang tuanya bahwa saya tidak sanggup lagi melanjutkan hubungan kami,” kata Erwin.

Perasaan terkhianati dilampiaskannya pada minum-minuman keras dan dunia malam. “Saya benar-benar ‘jatuh’. Kehidupan saya habis untuk minum dan dugem. Hingga akhirnya gaya hidup seperti ini membuat saya jatuh sakit.”

Melihat perubahan perilaku anaknya, mama Erwin akhirnya berinisiatif mengenalkan dia pada seorang wanita. Singkat cerita, hubungan mereka berlanjut dan semakin dekat hingga melanjut ke pertunangan. Tapi kenyataannya, dia kembali dikhianati dengan alasan ekonomi. 

“Saya dikecewakan lagi karena uang, kondisi ekonomi yang tidak bisa membelikan beragam keinginannya,” ungkap Erwin. Dan meski telah mengakhiri pertunangannya, Erwin tetap merasa dendam dan sakit hati. 

Menurutnya, wanita hanya ingin harta, dibuat nyaman, dan dimanjakan. Pandangan inilah yang membuatnya ingin membalas dendam, terutama dengan wanita yang sudah memiliki pasangan. 

“Waktu itu saya merasa puas kalau sudah bisa merusak hubungan orang lain. Ada perasaan bangga. Dan dengan begitu, mereka bisa merasakan apa yang saya rasakan,” kata Erwin. 

Tapi lama-kelamaan, kepuasan ini ternyata tidak mendatangkan kebahagiaan untuknya. Setelah itu, dia sadar bahwa balas dendam hanya kepuasan semu semata. Bersamaan dengan itu, muncul perasaan bersalah karena sudah merusak hubungan orang lain. 

Saat sedang sendiri, Erwin lebih sering terlihat melamun. Rasa bersalah itu tumbuh dan menguasai dirinya, hingga dia benar-benar merasa kehilangan arah. Melihat kondisi ini, seorang teman kantor akhirnya memutuskan untuk mengajaknya ikut dalam sebuah ibadah.

“Saat itu ada teman yang mengajak saya ke sebuah ibadah, di mana pemimpin ibadah tersebut berbicara tentang pengampuan. Bahwa saya harus melepas pengampunan kepada mereka yang menyakiti saya, karena dengan begitu Tuhan pun akan mengampuni saya,” jelasnya. 

Firman itu seakan membuka matanya bahwa apa yang dikejarnya selama ini hanya sia-sia. Baik cinta yang diharapkannya dari wanita, hingga aksi balas dendamnya yang merusak hubungan orang lain.   

“Apa yang saya lakukan untuk mengejar kebahagiaan, kepuasan, tidak berarti apapun. Hati saya yang saat itu terasa hampa, diisi kembali oleh aliran ‘air’ yang sejuk dari firman yang saya dengar.” 

Meskipun saat itu Erwin belum menemukan pendamping hidup, namun di dalam hatinya dia tidak kekurangan damai sejahtera. Selain itu, bila ada kesempatan bertemu dengan orang-orang yang pernah disakitinya, Erwin ingin meminta maaf dan memohon ampun atas kesalahannya. Dia juga sudah melepas pengampunan kepada orang yang pernah menyakitinya dulu.

Sumber : Erwin Wibowo
Halaman :
1

Ikuti Kami