GBI Meminta PGI Cabut Surat Pastoral tentang LGBT
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 4 July 2016

Kalangan Sendiri

GBI Meminta PGI Cabut Surat Pastoral tentang LGBT

daniel.tanamal Official Writer
6936

Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) meminta Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) untuk mencabut surat Pesan Pastoral PGI tentang LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender). Permintaan itu terlampir didalam sebuah surat resmi yang telah diserahkan langsung kepada PGI.

Hadir menyerahkan secara langsung Surat Tanggapan Pernyataan Pastoral PGI Tentang LGBT tersebut, Pdt. Ferry Haurissa mewakili BPH GBI di Kantor PGI, Jl.Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, (1/7). Dirinya menyerahkan langsung kepada Ketua Umum PGI, Pendeta Henriette Lebang dan selanjutnya surat diteruskan kepada Sekretariat Umum PGI dan diterima Winny Malo.

Didalam surat tanggapan itu, GBI juga melampirkan surat Departemen Teologia BPH GBI, tentang "Sikap Gereja Bethel Indonesia Terhadap Isu LGBT (Lesbi,Gay, Bi-Sex, & Transgender) dan Pernikahan Sesama Jenis".

Berikut adalah Surat Tanggapan Pernyataan Pastoral PGI Tentang LGBT.

Salam dalam kasih Kristus,
Menanggapi Pernyataan Pastoral PGI tentang LGBT tanggal 28 Mei 2016 yang meminta agar gereja-gereja memberikan pokok pikiran sebagai umpan balik kepada MPH- PGI untuk menyempurnakan Sikap dan Pandangan PGI mengenai masalah ini, dengan ini kami memberikan beberapa pandangan:

Pertama Pernyataan Pastoral PGI tentang LGBT ini telah menimbulkan multi tafsir yang akhirnya mengakibatkan keresahan yang dalam di antara para pemimpin gereja dan juga umat, sehingga PGI yang seharusnya menjadi rumah kita bersama yang mempersatukan, justru telah menyebabkan banyak keriuhan dalam pembicaraan dan diskusi secara langsung maupun melalui sosial media.

Kedua PGI sebagai lembaga persekutuan menurut hemat kami tidak pada tempatnya memberikan arahan dogmatis kepada Sinode gereja anggotanya, seakan-akan seluruh anggota PGI memiliki penafsiran yang sama terhadap masalah LGBT. Padahal tidaklah demikian, misalnya kami GBI telah membuat pemyataan teologis menolak praktik LGBT dan pernikahan sejenis yang telah kami sosialisasikan sejak tahun lalu, dokumennya kami lampirkan bersama dengan surat ini.

Ketiga PGI sebagai lembaga aras nasional seyogianya bersikap arif sehingga hal sensitif semacam ini harus dibahas secara mendalam dahulu dengan mengundang pimpinan Sinode anggota PGI, sehingga bila ada ketidak sepahaman mengenai pokok ini, itu bisa dibahas dalam forum tersebut dan tidak meluas kepada anggota jemaat. Sangat disayangkan, pembahasan semacam itu bukan saja tidak ada, bahkan sebelum Sinode gereja anggota PGI menerima surat resmi ternyata ini sudah diunggah ke sosial media (facebook) yang akhimya menimbulkan kehebohan. Dalam hal ini kami sebagai anggota PGI merasa di fait accomply seakan kami "dijebak" untuk mengikuti standar kebenaran yang dipatok oleh MPH PGI, tanpa ada perundingan sebelumnya.

Keempat PGI juga harus menimbang situasi politis di Indonesia dalam mengeluarkan suatu pernyataan, agar PGI tidak dianggap pro LGBT dan menyetujui pemikahan sejenis, yang bisa menimbulkan kesalahpaham dari umat beragama lain sehingga dapat menuduh bahwa umat Kristen menyetujui tindakan LGBT dan pernikahan sejenis di Indonesia. Ini dapat menimbulkan gesekan yang tidak kita harapkan.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas maka kami mendesak kepada MPH PGI untuk :
Pertama SEGERA MENCABUT pernyataan pastoral tersebut dan menyatakan bahwa pernyataan tersebut baru berupa draft, yang akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya yang melibatkan gereja-gereja anggota PGI untuk merumuskannya bersama.

Kedua jika untuk merumuskan pemyataan pastoral tersebut harus melalui Sidang MPL yang sedianya baru akan dilaksanakan bulan Januari 2017 maka untuk mempercepat penyelesaian masalah ini, kami usulkan agar dilaksanakan Sidang MPL lstimewa sesegera mungkin.

Demikianlah surat kami, agar dapat diresponi secara serius. Kami menunggu langkah konkrit yang akan dilakukan oleh MPH PGI dalam waktu dekat ini. Terima kasih, Tuhan memberkati.

BADAN PEKERJA HARlAN Gereja Bethel Indonesia.
Pdt Dr. Japarlin Marbun – Ketua Umum dan Pdt. Paulus R. Widjaja.






Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami