Valencia Mieke Randa, Dipilih Tuhan Jadi Hero-nya Indonesia
Sumber: jakarta.usembassy.gov

Kata Alkitab / 21 June 2016

Kalangan Sendiri

Valencia Mieke Randa, Dipilih Tuhan Jadi Hero-nya Indonesia

Lori Official Writer
7290

Perjalanan hidup Valencia Mieke Randa atau yang akrab disapa Silly ini tak lepas dari berbagai masalah yang mendera. Wanita kelahiran Makasar, 23 Oktober 1972 ini dikarunia tiga anak berkebutuhan khusus. Anak pertama, Aurelia Prinisha mengalami cemas berlebihan. Anak kedua, Andre Vivaldi Pratama mengidap epilepsy dan autis. Anak ketiga, Andrian Hiroshi Putra terkena immune compromise dimana daya tahannya lemah dan alergi terhadap makanan.

Namun, ketiga anaknya itu justru menjadi guru kehidupan buat Silly. Ketiga anaknya menjadi inspirasi bagi Silly untuk membuat 3 Little Angel Movement pada tahun 2011 silam. Gerakan 3LittleAngels ini bertujuan membantu anak-anak yang berpenyakit kronis dan berasal dari keluarga kurang mampu.

Agustus 2012, ketika terjadi kebakaran di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Silly terjun ke lapangan. Lewat Twitter, ia kembali merangkul relawan dan donatur untuk membantu korban. Aksi ini kemudian dilanjutkan menjadi Blood for Life Action, yang bertujuan untuk membantu korban bencana alam.

Pada tahun 2014 lalu, Silly berhasil mewujudkan mimpinya. Membangun ‘Rumah Harapan’, sebuah rumah singgah bagi anak-anak keluarga kurang mampu yang tengah berobat di Jakarta. Mereka yang tinggal adalah yang kena kanker, sakit jantung, meningitis, hidrocepalus, dan sebagainya.

Semua pelayanan sosial itu ia gerakkan melalui media sosial. Masing-masing memiliki blog, Twitter dan Facebook. Kini, yayasan itu telah berkembang dan berada di bawah Yayasan Sahabat Valencia Peduli, di Rumah Harapan, Tebet, Jakarta.

Siapa sangka aksi sederhana yang ia jalankan itu ternyata berkembang pesat dan kini sudah memiliki 22 cabang. Gerakan Blood for Life adalah perjuangan Silly atas ketidakmampuannya dulu ketika tidak bisa menolong sang ibu yang saat itu menderita gagal ginjal dan akhirnya meninggal karena tidak mendapatkan persediaan darah.

“Saya merasa Tuhan menghukum saya. Saya marah luar biasa. Kehilangan ibu itu seperti kehilangan separuh hidup saya. Beban yang amat berat buat saya. Tapi, pada saat itu, setiap orang yang datang menceritakan bagaimana luar biasanya ibu saya sewaktu masih hidup. Saya merasa betapa bahagianya kalau kita meninggal, orang mengenal kebaikan kita,” ucap Silly.

Sejak itulah Silly tergerak untuk memberi yang terbaik untuk Tuhan. Meskipun rasa takut terkadang masih menyerang, namun ia percaya pada waktu-Nya Tuhan akan memeliharanya.

Dan tentu saja Tuhan memperhitungkan segala perbuatan Silly bagi orang lain. Pada tahun 2011, Silly akhirnya terpilih sebagai salah satu orang yang menginspirasi versi Google Chrome. Dari 132 orang nominasi, Valencia Randa dari Blood for Life terpilih menjadi Google Chrome Web hero’s Indonesia. “Saya sempat kaget juga. Saya merasa Tuhan sudah mulai menggenapi janji-Nya: kamu akan mengalami promosi dan multiplikasi,” terangnya.

Sejak itu, Silly mulai banyak mendapatkan penghargaan dan semakin dikenal luas oleh orang-orang. Ia bahkan dianggap sebagai influencer yang bagus. “Demikian luar biasanya Tuhan bekerja. Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan ternyata bisa jadi pekerjaan. That’s amazing, bagaimana Tuhan memelihara hidup saya.”

Bagi Silly, iman dan spiritualitas menjadi dasar dari karya sosialnya. Diapun mengakui bahwa kehadiran Blood for Life adalah karena sebuah panggilan. Itulah yang mendorong Silly tidak pernah menyerah untuk terus melayani dalam kondisi apapun. “Ketika kita melakuka sesuatu karena panggilan hati, apa pun yang terjadi, nggak akan menyurutkan semangat kita untuk terus di jalan itu. Beda kalau kita melakukan karena dibayar atau pingin terkenal. Kita mengharapkan tepuk tangan apresiasi. Ketika itu tidak kita dapatkan, kita mulai bersungut-sungut, marah dan akhirnya berhenti, karena tidak mudah mengerjakan hal itu,” pungkasnya.

Sumber : Majalah Inspirasi/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami