Usaha Kemenkop kembangkan Wirausaha Sosial berbasis TI di Indonesia

Teknologi kian hari semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Di Indonesia sendiri juga sedang digencarkan wirausaha berbasis teknologi informasi. hal ini dibuktikan oleh Kementrian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupaya melahirkan wirausaha sosial berbasis teknologi informasi (TI). Dengan ini diharapkan dapat mengembangkan model bisnis wirausaha yang dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia secara luas.

Dengan adanya pertumbuhan wirausaha sosial berbasis TI di indonesia, diharapkan sebagai respons terhadap persoalan yang masih dalam proses untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenKop dan UKM, Prakoso BS, mengatakan, "Perlu ada sesuatu program yang berdampak pada penyelesaian masalah sosial yang ada, salah satu alternatif untuk mengatasi masalah sosial tersebut adalah kewirausahaan sosial, khususnya wirausaha sosial yang berbasis teknologi," ujarnya jumat lalu di Jakarta.

Beliau berpendapat, wirausaha sosial berpotensi mampu mengambil peranan besar dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Wirausaha sosial cenderung melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Hasil yang dicapai bukan keuntungan materi semata atau kepuasan pelanggan, tetapilebih pada bagaimana gagasan yang diajukan oleh wirausaha sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memecahkan masalah sosial dengan teknologi," kata beliau.

Program ini disusun sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para wirausaha sosial melalui dibentuknya Forum Konsultasi Kewirausahaan Sosial di beberapa wilayah. Forum ini sekaligus diharapkan sebagai jembatan komunikasi dengan pemerintah selaku pembuat kebijakan guna penumbuhkembangkan wirausaha sosial. 

Acara ini diikuti oleh para calon, pelaku dan penggiat, serta akademisi yang bergerak di bidang kewirausahaan sosial. seperti Theo Zaenuri, seorang wirausaha sosial dari Kota Malang, mengatakan wirausaha sosial berperan langsung dalam hal pemberdayaan masyarakat. "Saya adalah mantan pecandu narkoba, dan saya lama berada di Kuta, Bali, itu sebabnya saya menjadi sangat concern terhadap mantan pecandu narkoba ini. Saya ingin mereka dapat bersosialisasi tanpa beban cemooh dari masyarakat. Ini memang tidak mudah, tetapi dengan kesungguhan saya bisa," jelasnya.

Theo sendiri fokus mengembangkan wirausaha sosial dalam bentuk produksi kaca mata berbahan dasar kayu dengan melibatkan para mantan pecandu narkoba sebagai tenaga kerjanya. Ia juga didaulat sebagai motivator pada acara Temu Konsultasi Kewirausahaan Sosial yang digelar oleh KemenKop dan UKM bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, pekan lalu.

Dalam acara tersebut, peserta yang hadir mendapatkan sejumlah materi berkelas yakni "logical framework" usaha sosial, mengenal bisnis model canvas, E-Commerce, dan diakhiri dengan pembentukan Forum Komunikasi Kewirausahaan Sosial wilayah Jawa Timur, Bali, NTB. Dan diharapkan acara ini juga dapat dilangsungkan disejumlah wilayah serta berhasil dalam pelaksanaannya dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui wirausaha sosial berbasis teknologi informasi ini.

Sumber : satuharapan.com/Jawaban.com/em

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles