The Messenger Berbagi Cerita dan Berkat di Markas Jawaban.com
Sumber: Jawaban.com | Daniel Tanamal

Nasional / 9 February 2016

Kalangan Sendiri

The Messenger Berbagi Cerita dan Berkat di Markas Jawaban.com

daniel.tanamal Official Writer
3952

Satu-satunya musisi rohani yang sering berkunjung ke markas Jawaban.com adalah rapper ramah nan supel bernama lengkap Yehuda Dwi Santoso, yang punya nama panggung The Messenger (TM). Tepat membuka bulan ini, Senin 1 Februari 2016, pekan lalu, sang kreator kompetisi musik positif Indie Gospel Positive Life (IGPL) itu, datang menyapa, cerita soal berbagai hal, sedikit khotbah (hehe..) dan memperkenalkan program terbaru yang akan segera dirinya luncurkan untuk memberkati bangsa ini terutama anak-anak, Generasi Bintang!

Tentunya kata “Bintang” disini, tidak ada hubungannya dengan produk minumal lokal beralkohol yang peredarannya tahun lalu sempat diilegalkan oleh pemerintah. Bintang disini, punya makna yang terinspirasi dari track terakhir di album IGPL Season 2, dengan judul yang sama. “Nah disitu kan ada liriknya.. seperti bintang aku kan bersinar, pancarkan cintamu dalam hidupku.. jadi, karena bintang ditengah kegelapan itulah, maka kita akan bersinar,” kata Yudha yang hari itu membawa, Neldio, gitaris band B-Pro (B-Pro adalah salahsatu finalis IGPL 2 dengan vokalis bergaya khas nan enerjik itu). 

Lebih dalam mengenai mengenai Generasi Bintang, TM mengaku diingatkan oleh sebuah kisah nyata yang baru saja terjadi, dimana seorang bocah lelaki berumur 13 tahun mencoba loncat dari menara sutet untuk bunuh diri, hanya karena.. tebak!? Merasa “cintanya ditolak” oleh gadis berusia 10 tahun. Tema percintaan, tentu menjadi konten yang paling banyak disajikan di media selain kekerasan, salah satu media tersebut adalah lagu. Dimana lagu dengan konten percintaan mendominasi setiap penayangan, dan anak-anak (dibawah umur) ikut ‘menikmatinya”. Lagu anak-anak di era 90-an yang begitu familiar dengan konten gemar menabung, taat pada orangtua, jangan mencontek, sayang kepada binatang, dan semacamnya saat ini kalah telak oleh lagu-lagu semacam bidadari yang jatuh dari surga dan kemudian jatuh dihadapanku. Eaaaaa! 

"Aku sering ngomong kalau lagu itu bisa merubah, mempengaruhi seseorang, mengubah pola pikir orang. Karena orang secara nggak sadar, di alam bawah sadarnya merekam. Dari situ aku dikuatin bahwa dari awal pengen ada lagu anak yang kembali ke anak. Aku udah ngomong ke beberapa sama team, yuk kita bikin lagu anak-anak yang kembali kepada anak-anak, kita punya tema kita semua teman. Kita ngomong soal persatuan, hormat kepada orang tua. Kita ngomong kayak gitu. Jadi rencananya kita akan konsen ke anak-anak. Karena untuk ngomong ke anak lewat lagu, tentu lebih mudah. Di generasi bintang aku akan bahas banyak hal ke anak-anak. Kita semua Teman. Jadi ini bener-benar konsep kita untuk sekuler. Dari dandanan fashion, lagu, attitude mereka harus bener-bener ngewujudin generasi bintang. Pesertanya tentu saja dari umur 5 sampe 13 tahun. Boleh bentuk solo dan band. Kemungkinan paling cepet akhir maret ini.”

Ada juga sekelumit cerita tentang IGPL season 2, yang dirinya bagikan, mulai dari awal persiapan, proses perjalanan, final, launching sampai pada perubahan-perubahan besar yang terjadi pada diri tiap anggota. Bahkan sampai adanya “masalah” yang muaranya adalah mukjizat Tuhan dimana jiwa-jiwa dimenangkan karena gerakan positive life mereka ini. “Sekarang IGPL punya tagline baru, Save Generation and Stay Positive Life! Untuk team yang sekarang ini (IGPL 2) selalu ada gathering, komsel bareng, kita share pengalaman, kita ketemuin anak-anal. Ada perubahan atau kemajuan nggak?, kalau nggak ya kita saling ngedoain, jadi lebih teroganisir dengan baik. Kalu IGPL 1 kan yang paling berasa bener dampaknya itu Fano (Stefano Sanjaya).” Dan.. kesaksian plus khotbah singkatpun dimulai, Yehuda cerita panjang lebar soal hidup dan mimpi Fano yang terwujud. Termasuk hidup papa dan keluarganya yang dimenangkan Tuhan melalui karya-karya Fano.

Termasuk saat IGPL 2 Tour ke Jawa Tengah, TM mengaku bahwa waktu yang berjalan tak sesuai rencana dan membuatnya harus merogoh kocek lebih dalam lagi, ternyata merupakan rencana Tuhan agar kehadiran mereka disana bisa menyelamatkan jiwa, tidak hanya satu orang, tapi satu keluarga! Seorang anak dari “Kaum Kedar” yang sebelumnya datang menyaksikan pelayanan mereka, datang kembali ke gereja itu untuk meminta agar mau mendoakan dan melayani sang kakak yang tengah terkapar di rumah sakit karena menenggak 200 pil bersama kopi dan cairan sabun ditambah menyayat tangan dan lehernya. Saat pihak gereja datang dan melayani orang tersebut, orangtua bersama keluarga yang hadir akhirnya mengadakan rekonsiliasi, dan mereka semua bertobat dan percaya Tuhan. “Jadi ternyata ini toh, perpanjangan hari itu, yang gw harus bayar satu hari lagi itu, taunya dipanjangin untuk nyelametin satu keluarga itu, wah aku akhirnya.. udah lupalah semua (beban dan kesusahan).. Padahal tuh dari segi penjualan, 100 (keping album) aja nggak sampe, tapi dari jiwa, kita bisa liat dampaknya. Puji Tuhan!,” kenangnya.

Setalah hampir dua jam berbagi dan berdiskusi bersama, Ayah dari satu orang anak lelaki bernama Daniel Abraham Santoso ini pamit dan menutup “sesi khotbahnya” siang itu dengan punchline yang begitu memberkati Jawaban.com dengan ajakan untuk terus berbuat dan berkontribusi untuk generasi Indonesia. “Kemarin aku denger khotbahnya pak Philip (Ps. Philip Mantofa), hendaknya perbuatan kita lebih keras dari doa-doa kita. Wah ini keren banget bro.. Lu doa oke, tapi yaa.. berbuatlah. Kita berdoa, selametin generasiku Tuhan.. selametin mereka Tuhan.. Oke! Tapi berbuatlah. Apa yang lu bisa buat untuk Generasi Lu. Tolong Indonesia Tuhan. Oke tapi apa yang lu buat buat Indonesia? Kontribusi apa yang lu bisa bikin buat bangsamu. Makanya saya mau berkontribusi buat generasi bangsa indonesia. Gitu broo..” tutupnya.

So Jcers.. sudah mulai panas dan terbakar untuk berbuat lebih dan berkontribusi untuk bangsa ini? Terutama untuk generasi muda kita? Semua hanya untuk Kemuliaan Tuhan! Haleluya...


Sumber : Jawaban.com | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami