Gereja di Australia Tawarkan Suaka Bagi 270 Pengungsi
Sumber: Audience Submitted/Radioaustralia.net.au

Internasional / 4 February 2016

Kalangan Sendiri

Gereja di Australia Tawarkan Suaka Bagi 270 Pengungsi

Theresia Karo Karo Official Writer
2765

Mahkamah Agung Australia menetapkan bahwa langkah pemerintah membiayai operasional Detensi Imigrasi di negara lain bukanlah tindakan melanggar hukum. Keputusan ini turut mempengaruhi pemulangan ratusan pencari suaka yang kini berada di Australia untuk kepentingan perawatan kesehatan.

Sebanyak 270 pengungsi, termasuk 37 bayi, akan dipulangkan kembali ke Nauru atau Manus Island. Dua lokasi ini merupakan tempat penampungan pendatang gelap yang mencoba masuk ke Australia.

Menanggapi hal ini, sejumlah gereja di Australia menyatakan siap menampung para pengungsi sebagai tempat suaka. Pemimpin Gereja Anglikan Brisbane Dr Peter Catt mengungkapkan bahwa pihaknya kini telah membuka Katedral St John bagi para pencari suaka.

“Tempat beribadah berhak menawarkan diri bagi siapa saja yang mencari perlindungan. Kami mengenalkan kembali konsep purba tentang suaka sebagai upaya terakhir menawarkan harapan bagi mereka yang kini kehilangan harapan hidupnya,” terang Dr Catt, melansir dari Radioaustralia.net.au (4/2).

Atas keputusannnya ini, Dr Catt mengaku siap bila nantinya pihak berwajib akan mengajukan aduan atau bahkan menuntut pihaknya secara hukum. Sebab menurutnya, keputusan ini sejalan dengan konsep historis gereja tentang suaka.

“Konsep suaka ini dipraktekkan di abad pertengahan saat siapa saja bisa datang ke gereja khususnya katedral untuk mencari suaka, dan pihak gereja benar-benar bisa melindungi orang-orang itu dari pihak berwajib," lanjutnya.

“Ini sama dengan mengatakan, kini saya berada dalam wilayah kewenangan Tuhan, berada di luar wilayah kewenangan pemerintah atau pihak berwajib yang menindas kami. Pihak berwajib biasanya menaati hal itu,” papar Dr Catt lagi.

Meski begitu, dia juga mengaku bahwa konsep suaka gereja belum pernah diuji secara hukum dalam sistem hukum di Australia. Sementara itu, Satgas Pengungsi Gereja-gejara Australia membenarkan adanya tawaran dari berbagai gereja di negara tersebut untuk menjadikan gereja sebagai tempat suaka.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Radioaustralia/Rmol.co | Theresia Karo Karo
Halaman :
1

Ikuti Kami