‘Do’ or ‘Don’t’, Pertarungan Besar di Dalam Batin
Sumber: efetividade.net

Kata Alkitab / 1 February 2016

Kalangan Sendiri

‘Do’ or ‘Don’t’, Pertarungan Besar di Dalam Batin

Lori Official Writer
7216
Pernahkah Anda menyaksikan film kartun dimana karakternya bertentangan dengan diri mereka sendiri? Yang mana iblis duduk di salah satu bahu dan berkata, ‘Do’, dan malaikat di sisi lainnya dan berkata ‘Don’t’.

Iblis biasanya mewakili pilihan yang salah. Sedang malaikat kerap memperingatkan konsekuensi dari pilihan kita. Malaikat adalah suara kecil yang memandu kita membuat pilihan yang tepat. Banyak kali kita tidak mau mengikutinya, terutama di puncak kesalahan kita. Tetapi ketika  kita mendengar dan mengikuti nasihat itu, kesalahan terselesaikan jauh lebih baik.

Suara malaikat biasanya muncul dari dalam hati, yang diimpartasikan sebagai Roh Kudus, Roh Allah, Roh Tuhan atau Roh Penghibur. Saat suara itu muncul dari dalam hati, kita sebaiknya mengikuti langka-langkah ini.

Pentingnya mendengar

Roh Kudus tidak pernah berbicara dengan suara yang nyaring. Suara itu hanya akan terdengar lembut lewat perasaan atau pikiran. Sehingga membuat kita sulit untuk menangkap pesannya, terutama saat berada di tengah situasi yang memuncak. Kita perlu belajar dan berlatih untuk peka mendengar instruksi melalui pikiran, jiwa dan tindakan yang benar. Karena jika kita sulit mendengar, Roh Kudus yang berbicara di dalam hati kita akan menghilang begitu saja.

Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa kita sedang mendengarkan Roh Kudus dan bukan pikiran kita sendiri? Biasanya, Roh akan berbicara di dalam hati dan pikiran dan menawarkan pilihan yang baik, bukan pilihan yang jahat. Saat kita mengikuti arahan Roh Kudus, kita akan dilatih menjadi pribadi yang tumbuh dalam kesehatan rohani dan kebijaksanaan yang daripada Tuhan.

Ikuti saja suara kecil itu

Kemarahan, kebencian dan dendam akan membuat kita lebih sulit mendengar atau mengikuti Roh Kudus. Si Iblis akan memakai hal itu untuk menolak pengampunan dan mendorong tindakan balas dendam. Sementara, saat hati dan pikiran kita tertuju kepada Tuhan, kita akan peka mendengar suara Roh Kudus yang justru akan mendorong kita untuk mau mengampuni dan menolak balas dendam.

Tawaran si iblis biasanya hanya akan menimbulkan ketidakbahagiaan dan gejala-gejala penyakit dalam tubuh. Pengampunan, tidak peduli betapa sulitnya, diperlukan untuk menjaga kondisi rohani dan fisik tetap sehat dan terhindar dari akar-akar kepahitan yang merusak hati. Ikutilah suara hati kecil itu sebelum penderitaan hidup yang menyakitkan itu merusak hidup Anda!

Berpikir sebelum berbicara

Di dalam panas amarah, suara iblis akan lebih berkuasa dan menyodorkan kebencian, membakar amarah itu dengan kata-kata yang mampu menyerang orang lain. Sebagian orang bisa saja menolak melakukan hal ini, sebab Roh Kudus bekerja untuk melakukan hal terbaik, yaitu menghentikan pembalasan. Hal itu bisa terjadi sebelum kata-kata melintas di bibir. Kemarahan itu memang begitu berbahaya bagi orang-orang di sekeliling kita, baik itu keluarga, teman-teman atau orang lain. Sehingga sangat baik apabila saat kita sedang dalam amarah, ambillah waktu sejenak untuk memenangkan emosi dan berpikir ulang apakah perlu membalas kemarahan dengan sumpah serapah yang keluar dari lidah tak bertulang kita.

Berpikir sebelum bertindak

Salah satu tujuan dari Roh Kudus adalah untuk membimbing kita dari jauh dan menanamkan keinginan untuk bebas dari dosa. Sama seperti berpikir sebelum berbicara, berpikir sebelum bertindak juga sangat penting. Tindakan yang tidak benar dalam kemarahan dapat membuat reputasi seseorang hancur. Seperti saat dalam berbicara, Roh Kudus akan melakukan yang terbaik untuk mencegah tindakan yang tidak benar. Roh Kudus juga akan mencoba mengubah kemarahan, kebencian dan sakit hati kita dengan cinta, damai dan kenyamanan.

Suara hati atau suara Roh Kudus yang biasanya kita rasakan dari dalam selalu akan menciptakan sukacita, damai sejahtera, kasih, kesabaran, harapan, iman, kelemahlembutan, kenyamanan, kelembutan, perlindungan, pengetahuan dan kebenaran, pengakuan dosa dan kesaksian akan Yesus Kristus. Jika Anda masih mengalami pertarungan ‘do’ dan ‘don’t’ yang begitu sengit di dalam hati,  cobalah untuk melakukan langkah-langkah di atas.

Sumber : Familyshare.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami