Bernie Ecclestone, Bos F-1 dengan Masa Kecil yang Miskin dan Suram
Sumber: Istimewa

Profile / 15 December 2015

Kalangan Sendiri

Bernie Ecclestone, Bos F-1 dengan Masa Kecil yang Miskin dan Suram

daniel.tanamal Official Writer
4267

Tahukah anda bahwa bos Formula 1 (F-1), Bernie Ecclestone memiliki masa kecil yang miskin dan suram? Lahir di South of Bungay, Inggris pada Oktober 1930, hidup keluarga Bernie begitu memprihatinkan. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin. Karena hanya mengandalkan keuangan ayahnya, keluarganya harus benar-benar menghemat uang, untuk makan sekalipun.

Bernie pernah tinggal di kandang domba ketika ayahnya mendapatkan pekerjaan melaut. Walaunpun begitu, Bernie tidak pernah absen untuk sekolah. Dia bersekolah di Wissett, sebelum akhirnya sekeluarga pindah ke London selatan. Pada umur 16 tahun, Bernie harus putus sekolah untuk membantu keluarga. Karena kenalan ayahnya, Bernie bisa bekerja sebagai asisten di pom bensin. Disana Bernie banyak belajar tentang spare part mobil dan bagaimana cara membongkar mobil. Setelah itu, Bernie mencoba mulai berbisnis menjual barang-barang bekas mobil. Kenalan Bernie cukup banyak ketika menjadi asisten di pom bensin, jadi dia bisa menjual barang bekasnya. Cara Bernie pun cukup unik, dia menjual ketika break makan siang dan setelah pulang kerja. Jadi, Bernie benar-benar mengorbankan waktu kosongnya untuk berjualan barang bekas.

Karena ketekunannya, Bernie mendapat keuntungan dalam menjual barang bekas lebih banyak dibandingkan pekerjaannya sebagai asisten pom bensin. Kemudian Bernie keluar dari pekerjaannya tersebut dan mendapatkan tawaran kerja sama bisnis membuka dealer spare part mobil. Perusahaan pertama Bernie ini bernama Compton & Ecclestone, Fred Compton adalah nama dari partner bisnis Bernie. Bisnisnya kemudian menjadi salah satu dealer terbesar di Inggris.

Pada tahun 1949, Bernie mulai memasuki dunia balap Formula 3. Sebelum memasuki dunia balap, Bernie juga mendirikan Weekend Car Auctions Firm, sebuah perusahaan lelang motor. Perusahaan ini akhirnya dibeli ratusan juta dolar oleh British Car Auctions. Setelah mencoba menjadi manajer di Formula 3, Bernie membeli salah satu pabrikan F1 yaitu Connaught Team. Tetapi karena insiden kecelakaan yang sangat tragis, membuat Bernie ingin merubah format kompetisi F1.

Bernie sempat memboikot untuk tidak mengikuti F1 karena tidak memiliki sistem yang jelas, mulai dari keuangan, hak siar sampai keselamatan. Akhirnya bersama 5 temannya, dia menawarkan konsep baru yang lebih menjual dan lebih aman. Konsepnya diterima pada tahun 1974, dan menjadikan Bernie sebagai salah satu petinggi F1.

Bernie yang pernah hidup dengan mengalami kesulitan air bersih dan bahkan pernah tinggal di kandang domba itu kini menjadi chief executive dari balap mobil tercepat di dunia, Formula 1 dan menjadi orang terkaya nomor 12 di Inggris, dengan kekayaan 41 triliun rupiah.





Sumber : studentpreneur
Halaman :
1

Ikuti Kami