Romo Magnis: Iblis Telah Rasuki Anggota Dewan di DPR
daniel.tanamal Official Writer
<!--[if gte mso 9]><xml>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
Salah satu tokoh Lintas Agama, Romo Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa persoalan
pencatutan nama presiden yang kini tengah beracara di MKD DPR telah menunjukkan betapa bobroknya lembaga kehormatan wakil rakyat
tersebut.
Menurutnya, sidang yang selama ini dilakukan oleh MKD DPR merupakan lelucon belaka. "Persidangan di MKD telah menunjukkan kepada
rakyat tentang kebusukan iblis yang telah merasuki anggota dewan di DPR,"
ujarnya di Kantor PGI, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2105).
Romo Magnis melanjutkan bahwasanya, dirinya menilai saat ini ada upaya MKD untuk melindungi Ketua DPR, Setya Novanto
setelah melalui persidangan yang tertutup beberapa waktu lalu. Serta mempertanyakan
motivasi rekaman yang dilakukan oleh pelapor.
Menurutnya, hal tersebut justru memperkuat MKD akan menyalahkan pelapor (Sudirman Said,-red) dibanding menindak secara tegas Setya Novanto
sebagai pelaku pencatutan nama presiden saat bertemu dengan bos PT Freeport dan
juga pengusaha Riza Chalid. "Ini namanya kongkalikong antara penjahat
dengan penjahat. Jika hal ini terus terjadi, masyarakat akan semakin
marah," kata Romo Magnis.
Magnis mengharapkan agar MKD harus segera menyelesaikan
perkara tersebut agar bisa mengembalikan kepercayaan dari masyarakat terhadap
mereka yang mewakilkan di lembaga legislatif.
Sumber : tribun
Halaman :
1