Seruan Paus Fransiskus untuk Republik Afrika Tengah
Sumber: AP

Internasional / 30 November 2015

Kalangan Sendiri

Seruan Paus Fransiskus untuk Republik Afrika Tengah

Theresia Karo Karo Official Writer
3494

Hari keempat dalam kunjungan ke Afrika, Paus Fransiskus menyerukan persatuan di Republik Afrika Tengah (29/11). Pidato pemimpin umat Katolik sedunia ini disampaikan di Istana Presiden di Bangui.

Pemimpin umat Katolik sedunia ini mengimbau agar perbedaaan agama tidak dijadikan sebagai pemecah-belah rakyat. Mengingat, selama bertahun-tahun negara ini terpecah akibat konflik antara pemberontak Muslim dan militan Kristen.

Selain menyerukan persatuan, Paus juga mengajak hadirin menghindari “godaan rasa takut kepada (kelompok) lain, (kelompok) asing, yang bukan bagian dari kelompok etnik kita, pandangan politik kita, dan agama kita”.

Terkait pemilu yang akan dilangsungkan, Paus berharap agar Afrika Tengah bisa “menjalani bab baru sejarahnya dengan damai”. 

Satu hari sebelumnya (28/11), Presiden Catherine Samba-Panza mengatakan bahwa banyak warganya yang menganggap kedatangan Paus kali ini sebagai pembawa pesan perdamaian. 

“Banyak warga Afrika Tengah berharap bahwa pesan yang akan disampaikannya akan mengilhami mobilisasi nasional dan kesadaran bahwa warga Afrika Tengah saling menerima satu sama lain lagi, belajar hidup bersama-sama lagi dan belajar maju menuju perdamaian dan pembangunan kembali negara mereka,” papar Presiden Catherine.

Selama hampir tiga tahun, Republik Afrika Tengah menderita akibat kekerasan yang dilakukan oleh Seleka. Kelompok pemberontak Muslim ini juga yang menggulingkan pemerintahan Presiden Francois Bozize dan menguasai Bangui serta menguasai negara untuk sementara sejak Maret 2013. 

Aksi selanjutnya, mereka juga menyerang gereja dan komunitas Kristen. Inilah yang menyebabkan lahirnya milisi Kristen yang dikenal dengan sebutan anti-Balaka yang berarti anti kekerasan. Namun akhirnya juga memicu tindakan saling serang dan terus berlanjut. 

Aksi kedua kelompok ini kemudian memicu perpecahan di kalangan penduduk di desa dan kota. Ratusan ribu orang terpaksa pindah ke penampungan berdasarkan agama. Meski perang telah berkecamuk di Afrika Tengah selama puluhan tahun, namun baru kali ini pemicunya adalah agama.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : BBC/Voaindonesia.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami