“Ada perang dimana-mana, dan kebencian. Serangan teror terburuk dalam sejarah Perancis, pemboman pesawat Rusia, pemboman bunuh diri ganda di Lebanon, dan serangkaian serangan mematikan lainnya. Ini menyedihkan,” ucap Paus, seperti dilansir Time.com.
Paus menambahkan, kondisi ini membuat Yesus menangis karena dunia telah memilih jalan perang atas nama kebencian dan permusuhan. Natal yang sudah di depan mata hanyalah polesan dari ancaman perang yang semakin nyata.
“Apa yang tersisa? Reruntuhan, ribuan anak tanpa pendidikan, begitu banyak korban tak berdosa dan banyak sekali uang di kantong para pedagang senjata. Yesus pernah berkata: 'Kamu tidak bisa melayani dua tuan. Entah Tuhan atau kekayaan’. Perang adalah pilihan yang tepat bagi orang yang melayani kekayaan. Ada sebuah perkataan tajam yang diucapkan Tuhan, katanya: ‘Terkutuklah!’ Orang-orang yang bekerja untuk perang, pembuat perang dikutuk, mereka adalah penjahat,” tandasnya.
Sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik, Paus berkonsentrasi dalam memerangi kejahatan kemanusiaan dan perang. Wajar bila dirinya menganggap kondisi yang terjadi belakangan ini sebagai ancaman bagi perdamaian dunia. Perayaan Natal seolah seperti perayaan yang dianggap semu karena pesan damai melalui kelahiran Yesus tak lagi dimaknai secara mendalam.
Apakah
artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda
sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang
Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang
akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda.
Caranya? Klik di sini.
Sumber : Time.com/Washingtontimes.com/ls