Kisah Pembaca : Dari Kegelapan Dipindahkan Kedalam Terang Allah

Kata Alkitab / 25 October 2015

Kalangan Sendiri

Kisah Pembaca : Dari Kegelapan Dipindahkan Kedalam Terang Allah

Puji Astuti Official Writer
11522

Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, saya akan menyaksikan suatu pengalaman spiritual saya yang begitu luar biasa dengan Tuhan Yesus Kristus. Saya akan menceritakan sesingkat dan semampu saya melukiskannya dengan kata-kata. Kiranya kesaksian hidup saya ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk menghadapi strategi Iblis yang luar biasa di akhir zaman.

Saat itu awal tahun 1997 ketika saya masih kuliah dan indekost. Saya mulai merasa lemah secara rohani dan bahkan rohani saya terasa kosong. Awalnya saya masih aktif ke gereja dan membantu melayani musik, namun lama-kelamaan saya merasa ibadah tersebut kosong bagi saya. Akhirnya berdoa pun saya tidak bisa lagi. Terasa sangat menjemukan. Saya mencoba mencari penyebabnya, tetapi saya tidak menemukannya. Saya seolah-olah berada dalam lingkaran setan dan tidak kuasa melepaskan diri. Saya mulai malas beribadah karena merasakan tidak bermanfaat bagi saya, kadang saya hanya paksakan diri datang ke gereja. Ketika hal itu berlangsung sampai September 1997, saya tidak tahan lagi dan mulai mencari pelarian yang dapat menenangkan hati dan pikiran.

Saya mulai mencoba melakukan meditasi. Biasanya saya lakukan antara 1-2 jam di kamar sendiri. Dan hasilnya benar-benar mengagumkan. Saya merasa sangat tenang dan damai, secara pikiran, emosi, fisik maupun batin. Saya mulai tertarik dan kemudian mempelajari lebih dalam tentang yoga dan meditasi dengan membaca buku-buku tentang meditasi dan yoga. Karena ini berhubungan erat dengan ajaran Zaman Baru (New Age Movement), saya akhirnya tertarik dengan ajaran-ajaran New Age. Saat itu saya sepertinya tidak memerlukan agama lagi (Kristen) karena saya telah menemukan kehidupan spiritual yang baru. Saya tiba-tiba merasa bukan seorang Kristen lagi, dan tidak pernah terpikir akan menjadi Kristen lagi. Saya menganggap Alkitab dan semua kitab-kitab agama lain hanyalah sebuah dongeng dan cerita kuno. Saya benar-benar merasakan tidak ada lagi perbedaan antara Allah dan manusia. Saya menganggap bahwa saya adalah hasil dari pemikiran saya sendiri. Saya menganggap nasib manusia ditentukan oleh manusia itu sendiri. (Inti ajaran New Age mengajarkan bahwa manusia adalah allah bagi dirinya sendiri. Sang pencipta semesta alam adalah bagian dari alam semesta, ketika seseorang bermeditasi maka dia menyatu dengan alam semesta yang adalah bagian dari sang pencipta. Semua agama yang ada sekarang adalah agama kuno dan perlu disatukan, satu paham yaitu paham New Age).

Ketika awalnya saya menjadi penganut ajaran ini, saya tidak mengerti kenapa saya bisa beranggapan begitu. Tetapi saya tidak menyadari bahwa pikiran saya telah dituntun oleh roh-roh penuntun (spirit guides) untuk menuju pembentukan ulang pikiran. (Belakangan saya ketahui sesudah saya bertemu kembali dengan Tuhan Yesus Kristus, saya temukan dari sebuah buku yang ditulis oleh tim penginjilan Asia Tenggara yang ada di Singapura). Pikiran saya dituntun untuk mencapai kekuatan imajinasi dan sugesti yang dapat mendatangkan kesuksesan dan kesembuhan. Bersamaan dengan itu saya juga merasa menjadi anti dengan kristen (wah ini karena roh-roh penuntun (roh iblis) yang adalah oknum antikristus juga.) Biasanya setelah saya melakukan meditasi, saya sering memperoleh ilham-ilham baru dari spirit guides tersebut, dan tentunya adalah untuk memproses ulang pikiran saya. Paradigma saya benar-benar berubah 180 derajat dan berada di alam pikiran lain. Saya tidak menyadari saya telah memberikan kesempatan kepada Iblis. Tetapi ketika waktu terus berjalan, ketenangan dan kedamaian yang saya dapatkan dari yoga mulai terasa semu. Hati nurani saya mengatakan bahwa kedamaian yang saya dapatkan itu adalah kedamaian yang palsu. Saya tidak tahu bahwa Tuhan masih melindungi saya dari tipuan Iblis. (Mungkin ada yang mendoakan saya saat itu, namun yang saya heran, hampir setahun lamanya dalam kondisi tersebut tidak ada satupun orang gereja atau keluarga saya yang telepon atau mengunjungi saya).

Saya tidak menyadari bahwa tujuan dari meditasi yang saya lakukan adalah merangsang tenaga dalam kundalini atau kekuatan ular, dan roh-roh itu sedang menuntun saya kesana. Ada penolakan dalam hati saya, agar saya berhenti melakukan meditasi. Akibatnya saya sangat kecewa kenapa kedamaian itu tidak lagi membuat jiwa saya tenang setiap kali saya melakukan meditasi. Akhirnya saya berhenti sama sekali melakukan meditasi, dan akibatnya roh-roh tersebut (roh iblis) menelantarkan saya. Mereka menginginkan saya memiliki kekuatan gaib kundalini dan menjadi penganut agama New Age.

Rohani saya kembali mengalami kekosongan dan saya merasa putus asa dan kecewa. Saya tidak memiliki harapan dan pegangan lagi. Iblis telah melemparkan saya begitu jauh dan dalam. Saya berada dalam kekecewaan yang amat sangat dan rasanya ingin mati. Ketika itu saya merasakan rohani saya telah mati dan tidak terpikirkan akan hidup lagi. Saya rasanya turun ke dunia orang mati, masuk kealam maut – kegelapan yang paling gelap. Kematian yang mengerikan selalu menghantui didepan. Saya terdorong untuk mendengarkan lirik-lirik lagu underground (hardrock) yang menginspirasikan kematian, bunuh diri, minuman keras dan drugs. Setiap kali saya mendengarkan lagu tersebut, pisau, obat terlarang dan minuman keras seolah-olah tersedia didepan saya. Saya berpikir tidak ada lagi yang sanggup menolong saya. Iblis selalu membisikkan dalam hati saya bahwa tidak ada lagi yang akan memperhatikan saya, dan terus membujuk saya untuk mengakhiri hidup saya.

Dalam pergumulan tersebut jiwa saya berteriak minta tolong kepada siapa saja yang mendengarkannya, dan sepertinya tidak ada yang mendengarkannya. Tetapi saya tidak menyerah dan rupanya masih ada Seseorang yang mendengarkannya. Jiwa saya masih mengenal sentuhanNya yang penuh kasih, dan seketika itu juga tiba-tiba saya teringat kepadaNya. Tetapi Iblis tidak tinggal diam untuk terus mempertahankan saya. Iblis selalu membisikkan dalam hati saya bahwa Tuhan tidak akan menerima saya kembali. Tetapi jiwa saya tetap merindukan Dia. Saya meraba-raba dalam kegelapan mencari Dia. Jiwa saya tetap berteriak memanggil namaNya, dan saya pun merasakan Dia ingin menyelamatkan saya, dombaNya yang tersesat. Tiap hari kerinduan itu menjadi besar.

Akhirnya pertemuan yang begitu indah terjadi pada tanggal 20 Agustus 1998 dipagi hari. Saya ditemukan kembali setelah terhilang seperti cerita “anak yang terhilang” dalam Injil Lukas. Saya merasakan suatu suasana yang pernah saya alami dulu ketika saya masih Kristen. Sukacita dan damai sejahtera Ilahi mengalir dan memenuhi hati saya. Sepanjang tiga hari berturut-turut saya menikmati kehadiranNya Yang Maha Kudus sambil terus berdoa dan membaca Alkitab. Suasana yang begitu indah menghibur hati saya yang telah terluka akibat kuasa kegelapan. Saat itu saya merasa seperti berada dalam Taman Firdaus yang begitu tenang dan damai. Kasih Ilahi berbaur dengan dukacita Ilahi membuat saya terus merasakan penghiburanNya yang tidak terlukiskan. Firman yang dulu saya anggap mati, kembali hidup dalam hati saya. Setiap kali saya membaca ayat-ayat Alkitab, saya merasakan ayat-ayat itu begitu hidup dan merasuk kedalam jiwa saya bagaikan air yang sangat sejuk. Suasana surgawi yang begitu indah memenuhi hidup saya dan saya merasa sangat tenang dan damai. Saya telah kembali kedalam pelukan-Nya dan merasakan dekapan tanganNya yang penuh kasih memeluk dan menghibur saya.

Setelah beberapa hari lamanya saya menikmati hadiratNya, tiba-tiba suasana yang sangat mencekam meliputi saya. Keadaan itu membuat saya sadar bahwa saya masih berada di dunia ini. Saya melihat dan merasakan dunia diliputi kekelaman dan kegelapan yang amat mencekam (Yesaya 60:2a “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa”). Jeritan yang memilukan menyayat hati saya dengar dan rasakan disekitar saya. Saya merasa sangat takut dan bahaya disekitar saya. Keadaan itu mendorong saya untuk berdoa, berdoa syafaat dalam suasana peperangan rohani. Saya merasakan roh saya menyatu dengan pendoa syafaat lainnya, melawan kuasa kegelapan untuk merebut kembali jiwa-jiwa yang terhilang. Seperti inilah jeritan jiwa saya ketika saya terhilang dan direbut kembali dari kuasa kegelapan. Oh saudara, suasana peperangan rohani yang sulit saya lukiskan dengan kata-kata, itulah yang terus terjadi sepanjang perjalanan gereja mengarungi zaman. Yesus dan orang-orang kudusNya yang telah mendahului kita terus berdoa untuk kita umatNya yang masih berada didunia ini. Ketika saya masuk kedalamnya, suasana peperangan yang benar-benar nyata membuat roh saya terus berdoa, bersatu dengan Roh Allah dan roh orang-orang kudus lainnya. Beberapa kali ketika saya sedang berjalan keluar rumah dan hati saya berdoa dalam roh, saya melihat beberapa orang disekitar saya atau bertemu dijalan, keadaannya seolah-olah terbuka didepan saya. Saya melihat air mukanya tenang, tetapi jiwanya yang menjerit saya dapat lihat dan rasakan. Dia tidak menyadari hal itu karena jiwanya hilang dihadapan Allah dan akibatnya dia merasakan kehampaan dalam hidupnya. Saya tidak dapat mengatakan sesuatu kepadanya. Saya hanya menjangkau jiwanya dengan doa dan berkata dalam hati dengan sangat “Oh Tuhan, kasihanilah!” Jiwa mereka adalah bagian dari jiwa saya, bagian dari kita sebagai tubuh Kristus yang telah direbut iblis.

Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita adalah satu tubuh Kristus. Kita telah ditebus oleh darahNya. Kita dicerai-beraikan dalam tubuh yang fana ini akibat dosa dan telah menjadi salib bagi kita semua. Tetapi jika yang sempurna itu datang, kita akan keluar dari tubuh ini dan bersatu dengan Roh Allah untuk selama-lamanya. Jiwa dan roh kita yang dahulu telah mati akibat dosa nenek moyang kita sehingga kemuliaan Allah hilang dari kehidupan manusia, telah diselamatkan oleh kasih Allah lewat pengorbanan Yesus di kayu salib jika kita percaya kepadaNya. Dan kasih Allah masih bekerja sampai sekarang untuk mereka yang masih terhilang. Mereka yang masih dibawah belenggu dosa dan yang belum pernah mengenal akan kasih Allah. Jiwa mereka merindukan kemerdekaan dan kebebasan dari penjara dosa, dari penguasa-penguasa yang berkuasa atas hidup mereka. Inilah yang diinginkan oleh Tuhan kepada kita yaitu berdoa dan bersaksi memberitakan Injil Keselamatan. Hampir 2000 tahun lamanya Tuhan menunda kedatanganNya, karena jiwa-jiwa yang masih terhilang. Kristus dan orang-orang kudusNya terus berdoa syafaat sepanjang perjalanan gereja untuk gerejaNya dan umat manusia.

Suatu ketika saya mendapat penglihatan mengenai pekerjaan Allah ketika saya berdoa. Dalam suasana abu-abu gelap dan mencekam, saya melihat suasana sangat hiruk pikuk dari para pekerja Kristus yang sangat banyak disekeliling sebuah lubang yang dalam. Mereka berusaha keras mengangkat seperti sebuah bongkahan raksasa warna abu-abu gelap dan kotor dari mulut lubang yang dalam, karena sebentar lagi sebuah batu dari atas akan menghantam bongkahan kotor tersebut jatuh kedalam lubang yang dalam untuk selamanya. Saya melihat pada permukaan bongkahan itu banyak mulut-mulut yang mengeluarkan jeritan yang amat memilukan. Tanggung jawab bagi kita semua yang telah ditebus olehNya, untuk turut menjangkau mereka yang terhilang.

Saudara saya ditemukan kembali oleh kasihNya setelah saya tersesat masuk kedalam suatu spiritual yang benar-benar asing bagi saya. Saya menyangka hidup saya telah hilang saat itu dan tidak akan ditemukan kembali. Jiwa saya telah turun ke dunia orang mati… kegelapan… hanya kegelapan yang ada disana. Tetapi Yesus penyelamat telah membawa jiwa saya kedalam Taman Firdaus untuk beberapa waktu lamanya. Beberapa kali saya mendapat penglihatan dalam mimpi dan pernyataan-pernyataan dari Allah yang menghibur dan menguatkan saya. Beberapa perumpamaan dalam mimpi yang diberikan olehNya tentang tanganNya yang melindungi saya dalam perjalanan hidup saya dari si jahat yang terus mengintai. Karena kasih karuniaNya saja saya mendapatkan mimpi melihat surga Allah yang sangat indah dan damai.

Saudara yang terkasih, saat ini yoga dan meditasi telah diminati oleh banyak kalangan di Eropa dan Amerika yang penduduknya mayoritas Kristen. Mereka menganggap yoga meditasi sebagai olahraga spiritual, dimana selain mampu menyehatkan tubuh dan memberikan kesehatan jiwa, juga dapat membuat seseorang lebih bisa mengendalikan diri, hidup lebih fresh, serta dapat menghilangkan stress. Di Asia ini tentu sangat poluler karena juga berasal dari benua Asia. Memang dulu ketika saya sering melakukan meditasi, saya benar-benar merasakan kehidupan baru yang berkualitas dan bergairah. Hidup terasa lebih berarti, lebih tenang dan bahagia. Meditasi membuat saya dapat menguasai keadaan, berpikir lebih jernih, daya ingat lebih tajam dan membuat emosi saya stabil. Tetapi itu semua adalah tipuan si jahat untuk menyeret banyak orang dengan sasaran khusus orang-orang Kristen agar menjadi pengikutnya, karena dia tahu waktunya sudah singkat.

Dalam mimpi saya melihat Iblis tidak akan tinggal diam untuk terus mencari kesempatan menyerang saya kembali, karena saya lolos dari padanya dan sudah mengetahui strateginya kepada anak-anak Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus yang telah mengalahkan maut dan kerajaan maut membentengi saya dengan kuasaNya, sehingga saya tetap berada dalam perlindunganNya sampai hari ini. Amin!

Salam dalam kasih Kristus,
Jefri


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].

Sumber : Jefri
Halaman :
1

Ikuti Kami