Menilik Keindahan Pulau Mandeh, Raja Ampatnya Sumatera Barat
Lori Official Writer
7825
Kawasan wisata Mandeh dengan luas
8600 hektare merupakan destinasi wisata laut yang eksotis, dengan pulau-pulau indah
dan kekayaan terumbu karangnya. Kawasan ini pernah disebut-sebut oleh mantan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional 2012-2015, Adrianof Chaniago sejajar dengan potensi wisata Pulau Raja Ampat, Papua.
Seperti diketahui, pulau Mandeh menyimpan beragam keindahan yang tiada tara seperti pemandangannya yang asri
dan natural. Selain itu, pulau Mandeh terdiri dari jejeran pulau-pulau yang bertebaran di sekitar Samudra Hindia, persis seperti Raja Ampat. Terdapat pula spot-spot bagi para penyelam diantaranya
pulau Cubadak, Pagang dan Seronjok. Keindahan biota bawah lautnya bahkan akan menambah
daya tarik wisatawan karena penyelam bisa menikmati bangkai kapal Belanda yang
tenggelam di kedalaman 27 meter. Sementara bagi wisatawan yang hendak snorkeling
bisa menikmati aktivitas ini di pulau-pulau kecil dengan air yang tidak terlalu dalam, seperti di pulau Setan Kecil, Setan Besar dan Pulau Nyamuk.
Keindahan pulau Mandeh tak dirangukan lagi, banyak orang bahkan menjuluki pulau ini sebagai The Paradise in the South (surga di
Selatan), yang artinya di bagian selatan Provinsi Sumatera Barat. Keindahan ini
bahkan mempesona Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja di
Sumatera Barat akhir pekan lalu. Ia menilai kawasan wisata Pulau Mandeh bisa dikembangkan
secara baik karena memiliki potensi besar untuk peningkatan ekonomi bangsa. Wisata
Sumatera Barat ini akan jauh lebih potensial jika didukung oleh pengembangan berbagai
wisata yang ada seperti wisata pantai, Sawahlunto, Danau Maninjau, Singkarak serta Bukit Tinggi.
Untuk itu, Presiden Jokowi
berharap agar pembangunan wisata ini bisa lebih cepat dilakukan guna
memanfaatkan potensi-potensi yang ada dan menunjang ekonomi maupun penghasilan
warga. Senada dengan itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan bahwa
wisata Pulau Mandeh memang perlu dikembangkan ke arah yang lebih baik. Ia
berpandangan, wisata yang satu ini masih perlu ditata dalam hal infrastruktur
dan akses jalan yang lebih baik. Rencananya, pembangunan ini akan dikerjakan
sama seperti Danau Toba dan Pulau Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
Apakah
artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda
sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang
Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang
akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? KlikDI SINI.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more