Hitman ‘Agent 47’: Banyak Pilihan, Namun Hanya Satu yang Benar
Sumber: Movienewsplus.com

Film Review / 27 August 2015

Kalangan Sendiri

Hitman ‘Agent 47’: Banyak Pilihan, Namun Hanya Satu yang Benar

Theresia Karo Karo Official Writer
16816

Film adaptasi video game tampaknya tengah tren di industri perfilman Hollywood. Setelah Pixels, kini giliran Hitman: Agent 47 yang kembali diputar setelah pertama kali muncul pada tahun 2007, diperankan oleh Timothy Olyphant.

Film garapan sutradara Aleksander Bach ini berpusat pada alur seorang pembunuh elit yang direkayasa secara genetik menjadi mesin pembunuh yang sempurna, lebih pintar, lebih cepat, lebih mematikan, dari prajurit manapun di dunia.

Cerita dibuka dengan proyek Agen oleh The International Contract Agency (ICA) di Amerika Serikat. Agen adalah sebutan untuk para pembunuh berdarah dingin yang tidak memiliki perasaan layaknya manusia. Tidak ada rasa takut, tidak bisa merasakan kasih sayang, termasuk cinta. Tugas agen adalah membunuh target yang diperintahkan oleh pimpinan mereka.

Salah satu agen yang tersisa dari program pada tahun 1960-an tersebut adalah Agen 47 (Rupert Friend). Identitasnya sebagai Agen 47 terlihat dari dua digit terakhir pada tato berbentuk barcode yang terletak di belakang kepalanya. Berperawakan tinggi, putih, dan botak, dia juga kerap mengenakan pakaian yang sama, yakni kemeja putih lengkap dengan jas, celana hitam, serta dasi merah.

Targetnya kali ini adalah mega-korporasi yang berencana untuk membuka rahasia operasi genetika Agen 47, yakni Syndicate Internasional yang dipimpin oleh Le Clerq (Thomas Kretschmann). Kelompok ini berulang kali gagal dalam penelitiannya menciptakan prajurit yang sama. Sehingga mereka membutuhkan genetika jenius bernama Dr Litvenko (Ciaran Hinds) yang merupakan pelopor program ‘Agen’.

Setelah mengetahui hasil penelitiannya akan disalahgunakan oleh Syndicate International, Litvenko bersama istri dan putri kecilnya, Katia van Dees (Hannah Ware) melarikan diri. Rencana jahat mereka untuk menciptakan pasukan agen sebagai senjata pembunuh massal ini pula yang menyebabkan Litvenko kehilangan istri dan terpaksa berpisah dengan anaknya.

Untuk melacak keberadaan ilmuwan tersebut, Syndicate berusaha mengelabui Katia. Mengirimkan John Smith (Zachary Quinto), wanita muda ini digiring untuk menemukan ilmuwan tersebut yang merupakan ayahnya. Dari sinilah Katia akhirnya mengerti tentang ketakutan berlebihan yang selama ini dialaminya. Pencarian  Dr Litvenko sekaligus mengarahkannya pada identitas yang sebenarnya.

Layaknya film bertemakan agen, hujan peluru dan aksi perkelahian masih menjadi identitas dari film Hitman: Agent 47. Meskipun begitu, plot film yang ditulis Skip Woods memang terbilang sederhana. Film berdurasi 98 menit ini dianggap gagal dalam menceritakan lebih jelas tentang tokoh utama dan masih tetap minim dialog, sama seperti film Hitman (2007).

Meskipun begitu, penonton mungkin masih sedikit terhibur dengan teknik-teknik spionase yang ditampilkan oleh Agen 47 dan teknologi canggih yang menghiasi layar lebar bioskop. Dan beruntungnya, film yang minim dialog ini tidak lupa menyisipkan  makna. Hitman: Agent 47 tetap memberikan pelajaran berharga, bahwa kehidupan seseorang ditentukan oleh perbuatannya. Setiap kita memang memiliki banyak pilihan, tapi waspadalah! Karena hanya ada satu pilihan yang benar.

Hitman: Agent 47
Director : Aleksander Bach
Producer : Adrian Askarieh, Charles Gordon, Skip Woods, Alex Young
Writer : Skip Woods
Genre : Action & Adventure
Starring : Rupert Friend, Hannah Ware, Zachary Quinto, Ciarán Hinds, Thomas Kretschmann, Angelababy
Durasi : 96 menit
Rilis : 21 Agustus 2015
Produksi : Daybreak Films, Giant Pictures, TSG Entertainment

Sumber : Wikipedia/Youtube.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami