Tradisi Di Meja Makan
Kalangan Sendiri

Tradisi Di Meja Makan

daniel.tanamal Official Writer
      9897
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. (Matius 18:20)

Tradisi ini kini semakin jarang dilakukan: seluruh keluarga berkumpul di meja makan untuk makan bersama. Semua anggota keluarga ditunggu kehadirannya sebelum acara makan dimulai. Bagi beberapa orang, tradisi bersama ini bagaikan oase di tengah padang gurun perjalanan hidup. Di meja makan ini mereka bisa menghilangkan kepenatan setelah bekerja, menguatkan kembali kondisi fisik yang melemah, dan bertatap muka dengan sesama saudara. Meja makan juga dipandang sebagai tempat yang ideal untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan kasih. Dan selama makan, setiap anggota keluarga berkesempatan menyampaikan isi hatinya.

Yesus menegaskan pentingnya kesatuan dan kesepakatan (ay. 19). Dia berkata, jika dua orang bersepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa yang di surga. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan berkeluarga. Saat keluarga sepakat berkumpul dalam nama Tuhan, Dia hadir di tengah-tengah keluarga itu. Jika kehadiran Tuhan nyata dalam sebuah keluarga, persoalan yang rumit pun akan teratasi.

Bagi kita yang pernah mengalaminya, kenangan makan bersama itu, indahnya kebersamaan dan hadirat Tuhan, pasti masih membekas di hati. Betapa kehadiran Tuhan dapat dirasakan begitu dekat dan tangan-Nya terentang memberkati setiap pribadi yang hadir saat itu. Di tengah kesibukan hidup, barangkali kita dapat meluangkan waktu untuk melakukannya kembali dan merayakan berkat Allah atas keluarga kita.



Ikuti Kami