Aldy Massie, Ingin Bunuh Ayah Karena Rasa Benci
Sumber: aldy massie

Family / 25 June 2015

Kalangan Sendiri

Aldy Massie, Ingin Bunuh Ayah Karena Rasa Benci

Lori Official Writer
6740
Ayah adalah sosok yang paling disayangi Aldy Massie dalam hidupnya, sebab mampu menjadi figur yang bisa mengayomi dan melindunginya. Oleh karena itu, masa kecilnya adalah masa yang paling membahagiakan karena mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya. Sayang, masa itu tidak berlangsung hingga ia beranjak dewasa.

Masalah ekonomi mengharuskan sang ayah pergi mencari nafkah  ke kota lain. Dengan berat hati, Aldy dan sang ibu harus kehilangan sosok ayah sekaligus suami yang selalu ada. Kepergian ayah Aldy bahkan bukan dalam waktu sebentar, tapi hingga bertahun-tahun lamanya.

Sembilan tahun setelah kehilangan figur ayah, Aldy dan sang ibu pun mengetahui bahwa sang ayah berselingkuh dan telah memiliki keluarga baru di kota lain. Hatinya pun hancur seketika. Dia merasa ayah Aldy sudah menolak dan tak lagi mencintainya.

Di tengah pahitnya kenyataan itu, Aldy mulai hilang arah. Aldy mulai merusak diri dengan mabuk-mabukan dan narkoba. “Berat buat saya. Dengan terjadi saya hancur itu, saya bolos dari sekolah. Dengan hidup saya hancur, dengan saya mabuk-mabukan, narkoba, berharap ada orang yang menyampaikan kepada bapak saya supaya melihat saya. Bahwa anaknya sudah hancur,” ucap Aldy.

Perlahan-lahan, rasa sayang yang dulu dia miliki kepada sang ayah perlahan-lahan telah berubah menjadi rasa dendam. Aldy mulai melabuhkan diri kepada kebiasaan buruk bersama teman-teman yang lebih peduli dengan persoalan yang dia hadapi.

Kebencian terhadap sang ayah semakin menjadi, karena setelah mengetahui perselingkuhan tersebut, mereka tak lagi mendapatkan kiriman nafkah dari sang ayah. Sehingga keluarganya terlilit banyak hutang dan kehidupan mereka menjadi begitu sulit.

Cara Tuhan untuk mengubah setiap orang memang begitu unik. Demikian pula dengan Aldy. Pada suatu malam, dalam kondisi mabuk berat, Aldy secara tidak sadar masuk ke dalam sebuah rumah ibadah. Awalnya dia berpikir bahwa itu adalah acara pesta karena pengaruh minuman membuatnya kehilangan kesadaran.  

“Ketika waktu itu maju kan, udah banyak orang datang. Saya ingat ada beberapa hamba Tuhan, pendeta datang, doain. Ada seorang hamba Tuhan berdoa (untuk Aldy). ‘Bertobatlah dan berbaliklah kepada Tuhan. Sehingga itu yang tertanam di hati saya’”.

Setelah didoakan dan merasa tersentuh dengan doa tersebut, Aldy mulai merasa bahwa dirinya adalah orang berdosa. Karena dia menganggap dirinya jahat, pemabuk dan pemakai narkoba. Belum lagi perasaan dimana Aldy merasa tak layak dengan kebencian yang masih berkobar terhadap sang ayah dan bahkan berniat untuk membunuhnya.

Ada pergolakan dalam batin Aldy, ketika sang pendeta menyarankan agar Aldy mau bertemu dan mengampuni sang ayah.

Dan dengan nasihat tersebut, Aldy pun dengan berani melakukannya. Ia pun bertemu dengan sang ayah. “Ketika saya ketemu papa saya, papa saya bingung. Karena waktu dia pergi itu saya masih kecil. Sekarang ketika dia ketemu sekialn puluhan tahun, saya udah gede. Antara kenal nggak kenal. Pas dilihat namanya saya Aldi Massie, papa saya langsung rasa ketakutan karena pemikiran papa saya pernah dengar perkataan bahwa saya ingin bunuh dia. Sehingga dia ambil tas saya, dia pikir di tas saya itu ada senjata tajam,” terangnya.

Aldy dan sang ayah pun mulai  berbicara dari hati ke hati, mulai dari cerita perjalanan kehidupan Aldy dan perjalanan sang ayah. Saat itu, sang ayah mengaku begitu menyesal karena sudah menelantarkan Aldy dan ibunya. Terlebih sudah punya keluarga baru; istri dan anak. Saat itu pulalah rasa benci Aldy yang terbungkus rapat di lubuk hatinya seolah runtuh. Tembok itu hancur dan dia memilih untuk mengasihi sang ayah dengan tulus.


Anda diberkati dengan artikel ini, yuk share artikel ini di Facebook-mu dan ajak teman-temanmu untuk re-share link artikelnya. Semakin banyak yang re-share, semakin keren hadiahnya. Keterangan lebih lanjut, KLIK DI SINI

Sumber : Aldy A Massie
Halaman :
1

Ikuti Kami