Penyerangan di Gereja Charleston Bisa Disebut Aksi Terorisme

Internasional / 20 June 2015

Kalangan Sendiri

Penyerangan di Gereja Charleston Bisa Disebut Aksi Terorisme

daniel.tanamal Official Writer
3561
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Profesor ilmu politik di Northeastern University, Boston Max Abrams mengatakan bahwa tragedi penembakan massal di gereja di Charleston, South Carolina yang menimbulkan korban jiwa dapat disebut sebagai aksi terorisme. Dirinya menyamakan antara kelompok ISIS dan seorang rasis sayap kanan adalah bagian dari terorisme.

"Radikalisme bisa datang dalam banyak bentuk yang berbeda. Salah satunya bisa sebagai muslim pendukung ISIS, dan lainnya seorang rasis sayap kanan. Kita perlu menggunakan standar yang konsisten dalam hal menyebut suatu insiden sebagai terorisme atau tidak," tuturnya seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (19/6/2015).

Direktur organisasi Southern Poverty Law Center, Richard Cohen juga menilai bahwa serangan tersebut haruslah masuk dalam kategori terorisme. "Sejak 9/11 (serangan teroris 11 September 2001 di New York -red), negara kita telah terpaku pada ancaman terorisme jihad. Namun tragedi mengerikan di Emanuel AME mengingatkan kita bahwa ancaman terorisme yang tumbuh di dalam negeri adalah sangat nyata," kata Cohen.

Tragedi penembakan massal di gereja di Charlestoncterjadi di tengah meningkatnya ketegangan rasial di Amerika Serikat. Ketegangan terjadi menyusul beberapa insiden tewasnya warga kulit hitam di tangan polisi-polisi berkulit putih. Penembakan yang terjadi pada Rabu (17/6) malam waktu setempat itu, disebut sebagai serangan terburuk di tempat ibadah AS dalam kurun waktu 24 tahun. Kepolisian setempat menyatakan penembakan ini sebagai kejahatan karena kebencian bermotif rasial.

Gereja Emanuel AME merupakan salah satu gereja terbesar dan tertua bagi warga kulit hitam di wilayah tersebut. Gereja yang selesai dibangun pada tahun 1891 itu dianggap sebagai gedung yang sangat bersejarah. Penembakan ini mengingatkan pada pengeboman di gereja Afrika-Amerika di Birmingham, Alabama, yang menewaskan empat anak perempuan pada tahun 1960-an silam.



Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami