Tony Fernandes, Memulai AirAsia Hanya Dengan 1 Ringgit
Sumber: www.jobstreet.com.sg

Profile / 11 June 2015

Kalangan Sendiri

Tony Fernandes, Memulai AirAsia Hanya Dengan 1 Ringgit

Puji Astuti Official Writer
32990

Nama maskapai AirAsia cukup dikenal di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.  Perusahaan penerbangan asal Malaysia ini memperkenalkan masyarakat Indonesia dengan penerbangan berbiaya murah, sesuai dengan taglinenya "Now Everyone Can Fly".  Tan Sri Anthony Francis Fernandes, pria berdarah India berkebangsaan Malaysia inilah yang mendirikan AirAsia. Pria yang lebih dikenal dengan nama Tony Fernandes ini sukses membangun AirAsia dari perusahaan yang diujung kebangkrutan menjadi sebuah perusahaan penerbangan yang cukup bergensi di Asia.
Tony Fernandes lahir di Kuala Lumpur pada 30 April 1964 dari ayah berdarah India dan ibu berdarah campuran India dan Portugis. Tony berkenalan dengan dunia bisnis saat ia masih muda dengan melihat ibunya berjualan Tupperware. Pada saat berusia 12 tahun, Tony dikirim ke Inggris oleh orangtuanya untuk bersekolah hingga ia duduk dibangku kuliah dan mendapat gelar di bidang akunting dari London School of Economic.
Tony memulai karir sebagai seorang akuntan, namun bukan di sembarang tempat, tetapi di perusahaan Virgin Atlantic milik Richard Branson. Kembali ke Malaysia, Tony Fernandes bekerja sebagai Wakil Direktur Regional Asia Tenggara di Warner Music Group. Namun saat Time Warner Inc di merger dengan America Online In., Tony memilih melepaskan jabatannya dan mulai mengejar mimpinya untuk membangun perusahaan penerbangan berbiaya murah.
Kedekatannya dengan pejabat Malaysia membuatnya bisa bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Oktober 2001. Tony menceritakan keinginannya untuk membangun maskapai berbiaya murah, disanalah Mahathir memberinya saran, daripada mulai dari nol mengapa tidak membeli maskapai yang sudah ada saat itu, dan menawarkan perusahaan penerbangan yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah yang dalam belitan hutang.
Dengan hutang yang harus ditanggung sebesar 11 juta dolar atau sekitar 40 juta ringgit, AirAsia akhirnya dilepas ke tangan Tony Fernandes seharga 1 ringgit atau sekitar 3550 rupiah dengan nilai tukar rupiah saat ini. Dengan fokus dan kerja keras, Tony berhasil melakukan reformasi pada perusahaan itu, dalam jangka waktu satu tahun, hutang perusahaan itu lunas. Perusahaan yang pada tahun 2002 hanya memiliki 2 pesawat itu kemudian berkembang menjadi 86 pesawat, 100 destinasi di 22 negara dan menerbangkan lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia.
Setelah ia sukses dengan AirAsia, Tony kemudian membangun penerbangan jarak jauh dengan nama AirAsia X dan kemudian melakukan ekspansi dibidang properti dengan membangun jaringan hotal bernama Tune Hotel dengan prioritas di Inggris, Australia dan Timur Jauh. Sama seperti AirAsia, Tune Hotel juga merupakan layanan hotel berbiaya murah. Kuncinya menuru Tony adalah "fokus pada operasional dan menjaganya tetap sederhana."
Salah satu pukulan terberat adalah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura. Tewasnya 137 orang dewasa dan 17 anak-anak memukul perusahaan itu dan membuat nilia saham perusahaan anjlok. Namun respon yang cepat da n juga empati yang ditunjukkannya juga jajaran karyawannya membuat kondisi AirAsis bangkit kembali dan kondisi sahamnya pun naik.
Diusianya saat ini yang mencapai 51 tahun, menurut Forbes Tony Fernandes memiliki kekayaan sekitar 530 juta dolar dan menduduki peringkat 33 daftar 50 orang terkaya di Malaysia. Selain maskapai penerbangan dan jaringan hotel, Tony pada tahun 2011 juga berinvestasi pada dunia sepakbola dengan membeli 66 persen saham Queens Park Rangers. Dia juga menjabat sebagai pemimpin QPR Holdings Ltd.

Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami