Gereja Filipina Siap Tampung 3000 Pengungsi Rohingya

Nasional / 21 May 2015

Kalangan Sendiri

Gereja Filipina Siap Tampung 3000 Pengungsi Rohingya

daniel.tanamal Official Writer
3446
<!-- endif]-->Pemerintah Filipina melalui Gereja Katolik menyatakan bersedia untuk menampung 3000 pengungsi etnis Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar dan Bangladesh. Gereja Katolik mendukung kebijakan pemerintah setempat dalam pertolongan ini, dengan mengatakan bahwa pertolongan harus dilakukan karena merupakan tugas dari seorang Kristiani.

“Adalah tugas kita untuk menyambut mereka (Pengungsi Rohingya). Jika diperlukan kami akan menyambut mereka untuk memastikan bahwa mereka akan mendapat kehidupan yang layak. Mereka adalah manusia, anak-anak Allah yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah,” ujar Father Socrates Mesiona, direktur dari Kepausan Misi Masyarakat Filipina.

Father Socrates juga menyebutkan bahwa meskipun para pengungsi Rohingya ini adalah beragama Muslim namun hal itu tidak menjadi sebuah masalah bagi pihaknya. Karena pihaknya merasa memberikan pertolongan atas nama kemanusiaan dan atas pengajaran dari keyakinan mereka. “Seperti yang Injil ajarkan kepada kita, untuk itulah kita siap untuk memberikan mereka pelayanan,” tambahnya.

Seperti diketahui, pekan lalu sebanyak 2.500 pengungsi yang berasal dari etnis Rohingya mendarat di pantai Indonesia, Thailand dan Malaysia namun ada juga yang hanya diperkenankan mendekati daratan karena aspek hukum dan kedaulatan negara seperti Thailand dan Malaysia yang tidak mengizinkan mereka untuk mendarat, meskipun bantuan makanan dan minuman tetap dikirimkan melalui udara.

Saat ini ada 5000 pengungsi lainnya yang masih hilang di lautan. Mereka melarikan diri dari penganiayaan dan juga kemiskinan yang mendera di kampung halaman mereka. Dalam pelarian menggunakan kapal ataupun perahu, mereka dapat terkatung-katung selama 3 bulan dengan ancaman penyakit yang mendera, kelaparan dan juga tindak kekerasan karena faktor psikologis diantara pengungsi yang terganggu.

Sumber : Christian Post | Daniel Tanamal
Halaman :
1