Kisah Pembaca : My Future, Into Your Hands

Kata Alkitab / 5 May 2015

Kalangan Sendiri

Kisah Pembaca : My Future, Into Your Hands

Puji Astuti Official Writer
5690
 Akhir-akhir ini banyak sekali yang berminat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bahkan sampai ada yang rela membayar sampai ratusan juta hanya untuk mendapatkan title PNS. Banyak hal yang sudah saya alami, semenjak kakak saya menjadi PNS di Kementerian Keuangan, saya pun ingin juga. 3 Tahun saya mencoba mengikuti test PNS diberbagai departemen. Di Departemen Luar Negeri , saya pernah mencoba 2 kali, tapi gagal di test tertulis, saya juga coba di Departeman Perdagangan dan Departemen Kehutanan dan lagi lagi gagal di test tertulis. Sampai akhirnya saya bisa lolos test tertulis di Lembaga Pertahanan Nasional, Bank Papua dan KPK.. tapi lagi lagi saya terkendala di test kesehatan. Sejak kecil saya pernah punya penyakit flek paru-paru yang masih ada bekasnya, dan itu membuat saya gagal.
<!--[endif]-->

Saya tidak menyerah begitu saja, tahun 2013 saya mengikuti test CPNS kembali dan kali ini pilihan saya adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan lagi saya gagal di test psikotest. Hopeless…? Pasti, mengingat tahun 2014 umur saya sudah memasuki angka 30. Di tengah kepasrahan saya, kakak saya selalu berdoa buat saya di pagi hari (ya.. saya dengar, karena kakak saya satu kamar dengan saya, dan kakak saya rajin saat teduh). Dan saya memutuskan kembali mengikuti test CPNS (untuk terahkir kalinya) setidaknya itu yang saya  coba, dan dengan system CAT dimana kita hanya boleh pilih 1 Kementerian (kalau sebelumnya, kita bisa daftar di lebih dari 1 kementerian). Saya hanya bisa berdoa, ini yang terbaik dan ini yang terahkir, jika saya gak lolos, saya akan jadi pegawai swasta selamanya. Berawal dari keraguan saya, dimana saya menginginkan kementerian yang bisa travelling (saya suka menjelajah Indonesia), dan saat saya mengisi pendaftaran online.. setelah semua terisi, saya baru menyadari, bahwa saya “salah ambil dan isi”, saya memencet Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan saat saya sadar saya memilih “analisis pengembangan model industri” (penempatan kantor Pusat, Jakarta) hanya dicari 1 orang, sebenarnya keinginan saya adalah Kementerian Tenaga Kerja, dan analisis keuangan  (karena yang dicari 11 orang.. setidaknya ada peluang) dan saya ingin ambil penempatan di Makasar dan Bandung (saya bosan dengan Jakarta). But… tetap mengucap syukur.. dan setelah dapat informasi kelulusan administrasi dan tinggal menunggu jadwal test, saya hanya bisa berdoa, karena KTP saya adalah KTP Jawa Tengah, saya di Jakarta, tapi saya harus ikut test di Solo. Saat itu saya masih menjabat sebagai supervisor payroll di sebuah perusahaan retail fashion, yang schedule saya adalah tanggal 26 atau  27 ke bank dengan catatan sudah dapat tanda tangan uang keluar dari management, dan tanggal 28 bagi gaji cash. Doa saya sebelum jadwal test, adalah jika Tuhan berkehendak, ijinkan saya test diluar tanggal 26 atau 28, karena menurut saya, kalau data sudah siap, siapapun bisa ke bank. Dan ajaib sungguh Tuhan, jadwal test keluar dan saya mendapat jadwal test tgl 27 (thanks GOD), tanggal dimana antara tanggal sibuk saya 26 dan 28.

Dan pertolongannya tak berhenti sampai disitu, saat akan minta tanda tangan management, sampai tanggal 26 jam 5 sore, saya belum mendapatkan tanda tangan beliau, itu artinya saya harus menunggu sampai beliau tanda tangan, padahal saat itu saya berencana akan naik kereta jam 8 malam ke Solo, sampai Solo saya akan numpang mandi di kost sahabat saya dan saya akan ikut test tgl 27 jam 9 pagi, dan jam 1 siang saya balik Jakarta. Luar biasa sungguh pertolongan Tuhan, management baru tanda tangan tanggal 26 jam 7 malam, saya pun bergegas mempersiapkan untuk dibawa ke bank besok pagi (tgl 27) oleh salah satu staff. Jam sudah menunjukkan jam 19.30, saya pun berlari ke arah tukang ojek untuk mengantar ke Stasiun Gambir, waktu saya tinggal setengah jam, menembus kemacetan Sudirman, dan saya cuma berdoa, jika Tuhan mengijinkan saya menjadi PNS biarlah semua dimudahkan. Saat ngobrol dengan tukang ojek sepanjang kemacetan Sudirman, ternyata sang bapak ojek (sampai sekarang saya tidak tahu namanya) adalah orang Solo, dan beliau tahu jam kereta Solo, ahkirnya beliau ngebut dan cari alternative menghindari kemacetan. Sampai di Gambir, panggilan untuk penumpang pun sudah terdengar, saya berlari menuju kereta, dan Puji Tuhan, saya duduk dan kereta pun berjalan. Tidak sempat makan, tidak sempat belajar, dan saya pun memutuskan untuk membaca buku yang saya bawa (nyicil belajar), dan ternyata tidak semulus yang saya perkirakan, karena sebelah saya adalah bapak veteran yang malah mengajak ngobrol (belajar gagal..), dan tepat jam 00.00, sang bapak membangunkan saya, dan beliau hanya bilang :”nduk..bapak sholat, berdoa biar kamu lolos ya jadi PNS”, dan saya aminkan doa sang bapak yang turun lebih dulu, beliau turun di Yogya (dan saya pun tidak mengenal nama bapak tersebut). Sampai di Solo, saya bertemu dengan sahabat yang sudah 4 tahun tidak bertemu, alhasil saya tidak belajar..malah gossip (heheheh), dan jam 9 saya ikut test, satu yang saya ingat, salah  satu bapak yang mengarahkan bilang, setiap soal yang dikerjakan ucapkan :bismillah untuk yang muslim, atau untuk yang non muslim ucapkan sesuai kepercayaan kalian. Dan benar saja, saya melakukannya, setiap mengerjakan, saya ucapkan “dalam nama Yesus”, dan dengan CAT ini, hasil langsung keluar, pas melihat nilai saya diatas passing grade 345 (thanks GOD), meski saya tahu saingan untuk posisi yang saya ambil pasti banyak, apalagi yang dicari hanya 1 orang (gak terlalu berharap banyak). Setelah test, saya memutuskan langsung ke bandara, dan saya sampai lupa makan. Thanks GOD… Tuhan tidak pernah membiarkan kita kekurangan, saat panggilan masuk ke pesawat, betapa terkejutnya saya, karena saya pernah bekerja di airline yang sudah bangkrut, saat saya memasuki pesawat, ternyata pramugaranya Tian adalah eks airline saya bekerja dulu, ahkirnya saya dapat service memuaskan, saya mendapatkan roti dan segelas teh gratis (untuk mengganjal perut saya).. luar biasa Kau Tuhan.

Selama menunggu hasil test, kakak saya selalu mengajarkan iman (ini yang dia lakukan saat akan masuk di Dirjen Pajak) adalah dengan setiap melewati kementerian itu kamu tumpang tangan, dan saya lakukan itu, saya kerja di Sudirman, biasanya saya akan pulang naik busway ke Dukuh Atas, atau naik kereta di Stasiun Sudirman, tapi kali ini saya melewati Gatot Subroto (yang terkenal macet), dan karena ditempat itulah gedung Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dibalik APTB yang saya tumpangi, saya selalu mengarahkan tangan saya ke gedung tersebut dan dengan iman saya berdoa “saya akan bergabung di Kemnakertrans”. Tiga bulan setelah test, harap-harap cemas menantikan pengumuman, karena semua kementerian sudah mengumumkan tahap berikutnya. Tuhan pun menjawab doa saya, tanggal 11 Februari 2015, ahkirnya diumumkan, jujur saya gak yakin karena di posisi saya cuma 1 orang, dan lolospun masih ada tahapan test psikotest dan wawancara. Dan pasrah saya.. dengan perasaan deg-degan mengingat ini test PNS yang terahkir saya ikutin, dan proposi 1 tempat dengan saingan yang luar biasa. Ahkirnya dalam nama Yesus, saya cek pengumuman, dan ternyata pengumuman itu sekaligus pengumuman final CPNS yang keterima (Puji Tuhan), dan lebih Puji Tuhan-nya lagi saya keterima di posisi tersebut dan saya bergabung di CPNS Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2014. Waktunya Tuhan itu luar biasa, waktunya indah, diumur 30 tahun (umur yang mepet jadi PNS), Tuhan ijinkan semuanya. Perjuangan 4 tahun mengikuti test CPNS yang gak lolos di beberapa departemen, dari salah klik posisi (awalnya) ternyata itu rencana Tuhan (coba saya klik sesuai keinginan saya, belum tentu saya keterima), tanggal test yang pas ditengah-tengah saya tidak sibuk (bukan 26 atau 28, tapi ditengah tanggal tsb), tukang ojek dan bapak veteran (yang mendukung secara operasional dan spiritual..terimakasih bapak-bapak), lewat sepotong roti dan teh hangat dari seorang pramugara, iman yang diajarin oleh kakak saya untuk saya tumpang tangan dan mengimani, dan penempatan di Jakarta, yang itu artinya saya akan tetap melayani di gereja dimana saya berjemaat di Jakarta ini sampai proses pemberkasan yang pertolongan Tuhan luar biasa….love You GOD.

“Tetapi seperti ada tertulis : “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia : semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2 : 9)

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11)

Oleh : Lia Rumbekwan

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].
Sumber : Lia Rumbekwan
Halaman :
1

Ikuti Kami