Dalam pidatonya pada Hari Peringatan Holocoust, Kamis (16/4), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membandingkan Iran dengan Nazi terkait dengan peristiwa genosida terhadap 6 juta orang Yahudi dalam Perang Dunia II yang dilakukan oleh Nazi, dengan program nuklir Iran yang kontroversial.
"Seperti Nazi yang berusaha menginjak-injak peradaban dan menggantinya dengan 'sebuah ras yang berkuasa' dengan menghancurkan orang-orang Yahudi, begitu pula Iran yang bertujuan menghancurkan negara Yahudi," katanya, dikutip dari media Inggris, The Independent, Kamis (16/4).
Pernyataan tersebut dilontarkan Netanyahu setelah Iran bersama dengan enam
negara besar dunia menyepakati kerangka perjanjian nuklir pada awal April lalu.
Perjanjian final rencananya akan disepakati pada 30 Juni mendatang. Israel juga
mengecam tindakan Barat yang berjanji akan mencabut sanksi terhadap Iran,
sebagai imbalan atas pembatasan aktivitas nuklir Iran. Netanyahu menganggap
kesepakatan tersebut merupakan ancaman terhadap keamanan bangsanya.
"Alih-alih menuntut Iran secara signifikan untuk membongkar kemampuan
nuklirnya dan mempertimbangkan pencabutan sanksi, enam kekuatan dunia itu malah
mengalami kemunduran dan meninggalkan Iran dengan kemampuan nuklirnya yang
dapat memperluas pengaruh mereka di Timur Tengah dan seluruh dunia," kata Netanyahu.