Artikel Pembaca : Menjadi Inspirasi Dalam Hal Perkataan

Kata Alkitab / 15 April 2015

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca : Menjadi Inspirasi Dalam Hal Perkataan

Puji Astuti Official Writer
6523

Setiap orang pasti mempunyai tokoh yang di kagumi  dalam hidup nya. Kekaguman akan tokoh tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak hal contohnya rupa, prestasi, perbuatan, integritas hidup, perkataan nya, dan lain-lain. Pengaruh-pengaruh tersebut sering kali membuat kita ingin melakukan hal yang sama dengan tokoh yang kita kagumi seperti  berbusana yang sama, model rambut yang serupa, bertindak dan berkata yang sama, banyak hal.

Seseorang dapat dikagumi karena perkataan nya. Mungkin perkataanya yang dapat dipercaya, membangun orang lain, tidak mengandung kata-kata yang kotor, sejalan dengan tindakannya, bermacam-macam. Sehingga ada daya tarik tersendiri saat seseorang itu memperhatikan segala yang diucapkannya dan menjadi inspirasi bagi pendengarnya.

Perkataan seseorang dapat dituangkan menjadi dua hal  secara lisan dan tulisan. Lisan arti nya perkataan seseorang itu langsung diucapkan kepada orang yang ia tunjuk contoh nya dalam kondisi mengobrol, diskusi, dan ceramah Firman Tuhan. Sedangkan tulisan adalah perkataan seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang dibaca oleh seseorang. Baik lisan dan tulisan memiliki pengaruh yang sama yakni sama-sama dapat mengubah pandangan hidup orang lain.

Kita dapat melihat dan memperhatikan banyak konflik pribadi maupun kelompok yang disebabkan oleh perkataan seseorang. Contoh nya kita dapat melihat ditelevisi adalah sesama artis atau public figure mengutarakan opini kebencian nya satu sama lain di media. Mereka tidak sungkan mengatakan kata-kata ejekan, cacian, secara gamblang walaupun mereka mengetahui seluruh masyarakat baik anak dan dewasa mendengar segala yang mereka utarakan. Contoh lain adalah seorang mahasiswi pascasarjana yang ditahan polisi karena menghina kota Yogyakarta di akun sosial media nya.

Diera kemajuan teknologi ini, perkataan-perkataan baru sangat cepat diketahui oleh semua orang termasuk perkataan-perkataan yang negatif. Sering kita melihat di film-film memampang kosakata-kosakata yang mengandung arti kotor dalam perbincangan nya, video-video di sosial media yang menunjukkan etika buruk seorang anak berkata terhadap orang tua nya, artikel-artikel website yang menuliskan kata-kata serapah. Sehingga tidak jarang perkataan-perkataan negatif tersebut digunakan sebagai bahasa sehari-hari dalam pergaulan saat ini.

Lalu bagaimana kita menyikapi perkataan-perkataan seperti ini ?Sebagai anak-anak Tuhan yang hidup di dunia ini, kita dituntut berbeda dari dunia ini. segala aspek dalam hidup kita harus menjadi terang dan kesaksian bagi sesama termasuk dalam perkataan kita. Apakah perkataan kita membangun orang lain ? atau sebaliknya perkataan-perkataan kita justru menyakiti hati sesama sehingga menjadi batu sandungan buat orang lain ?. Firman Tuhan sangat jelas memperhatikan aspek perkataan kita. Kolose 3:16 menuliskan “ Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur,  puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” .Ayat ini memiliki makna agar segala yang kita perkatakan hendaklah harus sama dengan Kristus katakan.Perkataan-perkataan kristus adalah perkataan yang penuh kasih, lemah-lembut, membangun orang yang lemah, menguatkan iman,dll. Juga hendaklah kita menggunakan perkataan kita sebagai alat untuk mengucap syukur kepada Tuhan, berterima kasih kepada Nya atas segala anugerah Nya yang diberikan kepada kita selama hidup dan alat untuk mengagungkanNya lewat puji-pujian dari hati kita yang tulus.

Berikut beberapa tips praktis untuk kita bijak dalam memperkatakan sesuatu terhadap sesama :

1.    Tepat waktu   : hendaklah perkataan baik kita dibarengi dengan waktu yang tepat pada kondisi nya. misalnya saat teman kita sedang menghadapi masalah dan ia meminta kita untuk meninggalkan sendiri. Sebaiknya kita mengikuti apa yang ia mau. Saat kondisi sudah tenteram, kita baru bisa memberikan masukan yang baik agar teman kita kuat menghadapi masalah tersebut.

2.    Tulus        : hendaklah perkataan baik kita tulus dari hati kita. Jika iya katakan iya, jika tidak katakan lah tidak Namun dengan cara dan moment yang tepat. Contohnya saat teman kita meminta pendapat kita mengenai berbusana. Pujilah ia saat mengenakan pakaian yang cocok bagi dia namun bilang lah tidak dengan hikmat apabila pakaiannya tidak cocok bagi nya atau tidak cocok penggunaannya pada momennya.

3.    Respect    : hendaklah kita menggunakan kata-kata kita dengan hormat. Kata-kata dengan hormat tidak harus kaku namun tahu dengan siapa kita berbicara. Misalnya berkata-kata dengan orang yang lebih tua, hendak nya kita menganggap mereka yang harus dihormati lewat perkataan kita, saat atasan berkata-kata dengan bawahannnya, hendaknya perkataan atasan terhadap bawahan tidak menggunakan kata-kata ancaman namun dengan lembut meminta tolong.

4.    Adaptasi    : hendaklah kita juga dapat beradaptasi atau menempatkan diri dengan siapa kita kita berbicara. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua.Katakan dengan sopan dan hormat. Berbeda dengan berbicara teman, jangan kaku, sempatkan humor-humor agar perbicaraan menjadi hangat dan akrab.

Sebagai anak-anak Tuhan haruslah cara hidup kita sama seperti cara hidup Kristus terutama dalam hal perkataan. Baiklah kita menjadi Inspirasi kepada sesama kita dalam hal perkataan sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

Penulis : William Yohanes


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].

Sumber : William Yohanes
Halaman :
1

Ikuti Kami